Sebelum baca
postingan ketigaku, alangkah baiknya jika kalian baca 2 postingan sebelumnya
;-)
1.
Ayo kita ke museum-Museum di Jogjakarta !!!
2.
ULLEN
SENTALU
3.
BERBAGI
MIMPI DAN BERDISKUSI TENTANG MUSEUM DI INDONESIA… J
These are me and
my friends (Shilvy, Devi, Ossi)
(Shilvy and
Devi, hey…. Where is Ossi?)
Museum UGM ini
juga salah satu museum di Jogjakarta lho. Museum ini ada di Jalan Bungur D6-D7
Perumahan Dosen, Bulaksumur. Jika anda ke UGM, jangan lupa menyempatkan diri
untuk datang ke museum ini. Rencananya museum ini akan diresmikan pada 19
Desember 2013.
Pertama kali
melihat bagian luar gedung ini tidak berbeda dengan reaksi saya melihat
gedung-gedung museum lain. Kondisi-kondisi umum museum di Indonesia inilah yang
menyebabkan tidak banyak museum yang “laris”.
Berbeda dengan 2
museum yang saya sebutkan sebelumnya : National Museum of Singapore dan Museum
Ullen Sentalu.
Kedua museum
tersebut cukup ramai pengunjung lho walaupun kedua tempat itu juga merupakan
museum.
Apa sih
kiat-kiat agar museum diminati pengunjung???
Aku bakal re-post kiat-kiat yang sudah dilakukan
oleh museum Ullen Sentalu…
Bedanya, kali
ini aku ingin menjabarkan lebih detail dan lebih memandang sebagai saran untuk
museum secara umum…. Selain itu, aku juga menambahkan beberapa hal yang bisa
dilakukan agar museum menjadi lebih diminati.
1. Guide
yang ramah, memiliki kemampuan dan ilmu pengetahuan yang memadai.
Guide untuk museum bisa direkrut dari mahasiswa yang
mendapatkan pelatihan tambahan.
2.
Lingkungan yang nyaman serta udara yang
sejuk.
Penanaman pohon rindang, tanaman bunga, pengadaan
sungai buatan ataupun kolam di halaman dapat menambah kesejukkan dan rasa
nyaman di museum. Pengadaan tanaman di dalam museum selain memperindah juga
memberi kesan sejuk.
3.
Bangunan yang terawat, indah, menarik
serta unik.
Bangunan yang dirawat dengan baik, selain
membuat nyaman juga akan menjadi tahan
lama. Keindahan dan keunikan museum dapat ditonjolkan pada bangunan yang
berbeda dari yang lain. Misalnya menyusun tembok dengan batu alam sehingga
bangunan mirip goa, memberi gambar di tembok bangunan dengan memanfaatkan
banyaknya pelukis jalanan, membuat bangunan yang serba putih seperti istana
atau malah membuat bangunan dengan tembok dari kaca.
4.
Penyusunan benda-benda bersejarah secara
berkelompok.
Dapat diurutkan sesuai peristiwa tertentu maupun
dikelompokkan sesuai tema tertentu. Contoh: alat pertanian.
5.
Restoran atau tempat yang menyediakan
makanan khas yang sesuai dengan objek museum.
Misalnya makanan tradisional atau makanan khas yang
hanya ada di museum itu.
6. Fasilitas
umum yang bersih dan nyaman.
Toilet umum yang bersih akan membuat pengunjung betah
kembali lagi. Tempat bersantai dan café akan menjadi tempat yang cocok untuk
beristirahat setelah berkeliling museum jika pengunjung tidak ingin makan
besar. Tempat sampah yang cukup akan membantu menjaga lingkungan tetap bersih
dan terhindar dari sampah berserakan.
7.
Penataan ruangan yang baik, mulai dari
pencahayaan, penataan barang yang rapi, lantai, hingga sirkulasi udara.
Cahaya remang-remang pada ruang tertentu tetapi ada
pencahayaan yang cukup untuk objek museum (contoh: perhiasan, pakaian,
tembikar, guci, dll) dan adanya penerangan yang lebih terang pada ruang untuk
objek tertentu (contoh: kendaraan)
8.
Pengkondisian suasana yang sesuai dengan
budaya masyarakat.
Contohnya di museum Ullen Sentalu suasana budaya jawa
terasa begitu kuat.
9.
Lokasi parkir yang memadai dan aman.
Terkadang pengunjung merasa malas datang ke museum karena lokasi parkir yang kurang memadai dan kurang aman. Selain itu lokasi parkir yang cukup mudah dijangkau akan membuat pengunjung tidak malas untuk berkunjung lagi.
Terkadang pengunjung merasa malas datang ke museum karena lokasi parkir yang kurang memadai dan kurang aman. Selain itu lokasi parkir yang cukup mudah dijangkau akan membuat pengunjung tidak malas untuk berkunjung lagi.
10. Lokasi
museum yang mudah dijangkau.
Selain mudah dilihat oleh khalayak, lokasi museum
akan menarik pengunjung yang pada awalnya belum tau tentang keberadaan museum
tersebut.
11. Promosi
yang menarik dan ketersediaan informasi yang lengkap tentang museum.
Promosi yang menarik, lengkap tapi bisa membuat
penasaran pengunjung seperti menggunakan maskot, web yang menampilkan info
secara atraktif, peletakkan beberapa patung yang merupakan duplikat barang asli
di halaman depan museum juga dapat dilakukan.
12. Adanya
sosialisasi pada instansi tertentu dan undangan khusus untuk mengunjungi.
Dengan melakukan sosialisasi secara khusus,
masyarakat akan lebih “ngeh” tentang museum yang ada. Contohnya sosialisasi di
sekolah-sekolah.
13. Kerja
sama yang baik antara pengurus museum dan pemerintah terutama Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan.
Pemerintah dapat mengadakan program tertentu yang
melibatkan museum seperti hari kunjung museum atau program lain.
14. Iringan
musik lembut selama di dalam museum.
Musik yang menenangkan akan membuat suasana museum
lebih “hidup” dan tidak angker :D
15. Tiket
masuk yang terjangkau dan pada saat tertentu gratis.
Pada event tertentu, seperti hari pahlawan atau hari
kemerdekaan, museum dibuka untuk umum. Atau pemberian tiket gratis pada saat
sosialisasi yang jumlahnya terbatas.
16. Adanya
duta museum
Duta museum yang kompeten dan tersebar di beberapa
jenjang pendidikan dapat memberikan informasi kepada orang yang lebih banyak.
Selain 16
kiat-kiat tadi, mungkin masih ada banyak cara untuk menarik minat pengunjung
agar museum yang biasanya sepi, menjadi menarik dan dikenal masyarakat J
0 komentar:
Posting Komentar