Rabu, 28 November 2018

Wanita

Ah... Wanita...

Hatinya begitu lembut...
Hatinya begitu rapuh...

Ah... Wanita...

Memang suka dimanja...
Memang suka diperlakukan berbeda...
Dihargai dan dihormati...
Diperlakukan layaknya seorang putri...

Ah... Wanita...

Wanita yang pernah begitu terluka
Hatinya tetap saja menjadi hati seorang wanita
Walaupun ia akan tetap waspada

Ah... Wanita...

Ia membuka hatinya hanya untuk dia
Dia yang datang pada orang tuanya

Karena...

Baginya semua laki-laki sama saja
Baginya semua laki-laki tidak berbeda

Hanya ia yang datang padanya dengan keyakinan yang nyata
Keyakinan untuk membuktikan kepada orang tuanya

Hanya ia yang membuktikan padanya
Bahwa ia satu-satunya lelaki yang berbeda
Lelaki yang akan selalu menjadikannya istimewa

Sabtu, 24 November 2018

Hikmah Perjalanan 25 November 2018

Hikmah yang terpikir dalam perjalanan Surabaya-Yogyakarta dan Yogyakarta-Surabaya.


Kau tahu mengapa rumah tidak dizakati?
Setelah dipikirkan.... Alloh SWT memang Maha Mengetahui. Tidak semua aset dalam bentuk rumah diperoleh dari aset pribadi. Bisa jadi seseorang mendapatkan rumah sebagai hadiah. Bayangan jika ia tidak punya harta yang cukup untuk membayar sekian % dari harga rumahnya sementara rumah tidak bisa dijual dengan mudah walaupun rumah itu misalkan memiliki nisab satu tahun. Beda dengan harta-harta yang masuk dalam harta yang wajib dizakati. Sebagai contoh yang paling mudah adalah emas, setelah satu tahun emas bisa dijual sebagian walaupun seseorang itu mendapatkannya sebagai hadiah.

Ah, entahlah tapi setiap ketetapan-Nya pasti mengandung hikmah.

Selain itu tiket yang termasuk "kepagian". Awalnya hanya ingin menyeletuk "mending kepagian dari pada kemalaman" kalau dipikirkan lagi ada makna lain dari kalimat itu. Lebih baik terlalu awal dari pada terlambat, kalau terlalu awal masih bisa menunggu hingga waktunya tiba namun kalau terlambat sudah terlewat hal penting yang bisa didapatkan sebelumnya. Seperti halnya penyesalan selalu berada di akhir dan seperti halnya penyesalan baru ada setelah sesuatu terjadi.

Hikmah lainnya apa?

Tentang titip oleh-oleh. Dulu orang tua pernah bilang (atau siapa ya, pokoknya ada aja), kalau ada yang lagi pergi-pergi nggak usah nitip oleh-oleh atau nitip sesuatu karena nanti bakal ngrepotin. Kadang kalau dipikir mungkin ngrepotinya masih sederhana tapi kalau direnungi bisa jadi panjang.
1. Mulai dari masalah waktu yang mungkin sulit diluangkan oleh orang yang dititipi. Bisa jadi agendanya padat atau waktu dia untuk hal yang diagendakan jadi berkurang buat nyariin barang titipan orang. Bisa juga karena masalah waktu ini bisa membahayakan jadwal transportasi dia kalau naik alat transportasi umum seperti kereta atau pesawat.
2. Lalu masalah kedua adalah nggak mungkin dia beli titipan orang tapi nggak membawa oleh-oleh buat yang lain padahal bisa jadi space dia sudah overload atau mungkin budget dia tidak mencukupi. Budaya ngoleh-olehi memang ada baiknya tapi kadang bisa jadi bumerang juga kan.
3. Masalah ketiga apa ya? Tentu masalah overload barang bawaan. Kalau titipannya kecil sih gampang bawanya, nah kalau agak besar? Bahkan ada temen yang pernah dititipin barang orang-orang sampai mengeluarkan biaya yang besar karena kelebihan bagasi. Belum lagi kesulitan membawa si barang yang begitu besar dan berat.

Yah... Seperti itulah... Intinya kalau orang mau ngoleh-olehin sih alhamdulillah, diterima dengan senang hati, tapi kalau bisa jangan nitip dibeliin sesuatu atau kalau mau nitip mending diajak ngobrol dulu dan dianalisis apakah kondisinya memungkinkan untuk beli barang titipan itu.

Sekian hikmah perjalanan kali ini. Alhamdulillah perjalanan Surabaya-Yogyakarta dan Yogyakarta-Surabaya kali ini penuh hikmah. Ada banyak sih hikmahnya tapi segini aja deh yang ditulisin.

~dalam perjalanan dengan kereta Ranggajati

Tambahan:

Dalam perjalanan Yogyakarta-Surabaya, seorang bapak yang duduk di samping saya dapat telepon mengaku BNI, beliau dijelaskan akan akan ada perubahan tarif yang berlaku mulai jam 24.00 dan jika tidak setuju bisa mengirim sms dengan format tersebut dimana 25112018 adalah tanggal hari ini. Penelpon dengan nada memaksa meminta si bapak mengirim sms ke no tertentu saat itu juga kalau tidak maka dianggap setuju. Setelah itu Bapak tersebut di sms seperti foto ini. Setelah saya cek di web, itu merupakan bentuk perintah tertentu BNI dimana setelah REQ VCN merupakan nominal rupiah, maka nominalnya 25.112.018 Hati-hati.... Salah satu penipuan yang mengatasnamakan BNI.
#penipuanbank #penipuan

Intermezzo

Karena mencarimu begitu berat...

Entah dimana, entah siapa.

Tapi...

Jika waktunya tepat, pasti akan mudah.

Insyaa Alloh.

Karena menunggumu pun tidak begitu mudah...

Entah kapan, entah siapa.

Tapi...

Seperti menaiki kereta yang sudah terjadwal pada waktunya yang akan berhenti dan melanjutkan perjalanan hingga stasiun terakhir yang benar-benar menjadi the final station baginya.

Seperti itulah perjalanan kita.

Perjalanan yang tak pernah kutahu akan berhenti dimana.

Kau tahu rasanya seperti apa?

Bahkan Nabi Adam pun merindukan Hawa dan apalah aku yang hanya seorang manusia biasa.

Selasa, 09 Oktober 2018

Kenapa untuk menikah harus jujur dalam segala hal?

Cerita oleh seorang konselor, ada kejadian seorang wanita yang menikah selama 10 tahun dan akhirnya berpisah. Kenapa? Karena selama 10 tahun itu suaminya hanya terus menyekolahkan dia dan tidak pernah menyentuhnya. Ia berpisah karena ingin memiliki keturunan. Secara pribadi saya berpikir, ada faktor kebutuhan bathin yang juga tidak terpenuhi disana.

Ia menikah lagi dan qodarullah suami keduanya juga memiliki masalah dalam urusan tersebut. Suami yg ini memilih menikahi janda karena ia mengira janda tersebut sudah berpengalaman sehingga janda itu yang akan mengajarinya dalam urusan ranjang. Janda yang masih perawan itu tentu tidak pernah punya pengalaman sehingga layaknya gadis, ia masih malu-malu  dan ada sedikit rasa takut untuk melakukannya pertama kali. Pada akhirnya mereka juga ada di ambang perpisahan dan suami keduanya tidak dapat dihubungi lagi.

Setelah itulah si janda memilih untuk ke konselor untuk mengonsultasikan masalah pernikahannya.

Walaupun masalah ranjang adalah hal yang dianggap tabu, tetapi hal ini merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan rumah tangga. Hal ini pula yang mempengaruhi permasalahan untuk memiliki keturunan yang menjadi salah satu tujuan berumah tangga.

Cerita kedua adalah seorang wanita yang menikah entah sekian lama. Ia dikaruniai seorang anak. Pada akhirnya ia mengetahui bahwa suaminya memiliki pacar laki-laki. Suaminya menyukai wanita dan laki-laki. Mereka memakai baju dalam kembaran dan lain sebagainya. Wanita itu bertahan karena anaknya.

Cerita ketiga tentang seorang wanita yang pada malam pertama, suaminya masuk ke dalam kamar adik si wanita, adiknya adalah laki-laki. Seminggu kemudian, mereka bercerai.

Cerita keempat tentang seorang laki-laki yang menikah dengan seorang wanita namun si wanita selalu menghindar ketika berada di kamar. Ia selalu memakai helm untuk menutupi kepalanya. Pada akhirnya, mereka bercerai.

Manusia diciptakan dengan berbagai kondisi, bahkan masalah ketertarikan seksual pun ada berbagai kondisi. Sebagai hamba-Nya tentu langkah terbaik adalah menyikapi tanpa melanggar aturan-Nya. Laki-laki yang aseks tentu bisa mencari wanita yang aseks pula sehingga mereka bisa menjadikan tujuan menikah hanya untuk beribadah kepada-Nya walaupun ada kemungkinan tidak memiliki keturunan. Secara pribadi saya menganggap itu lebih baik karena mereka bisa mendzolimi pasangan jika memilih menikah dengan yang heteroseks. Lebih baik lagi jika mereka berusaha mengobatinya terlebih dahulu jika ingin menikah dengan yang heteroseks. Begitu pula yang biseks maupun homoseks. Tentu mereka juga tidak menginginkan hal itu terjadi dan itu adalah ujian bagi mereka.

Wallahu a'lam.

Sidoarjo, 10 Oktober 2018

Sabtu, 30 Juni 2018

Jodoh

Jika ada yang bertanya pendapatku tentang Jodoh.

Jodoh itu apapun yang terjadi pasti akan bertemu, bersatu dan bersama. Apa yang kau khawatirkan tentang jodoh? Bukankah ia telah jelas? Ikuti alur, ikuti proses, jalani saja. Jodoh itu apapun yang terjadi pasti akan kembali. Kau merasa ia jodohmu? Apa yang kau khawatirkan tentangnya?

Jika kau wanita. Lepaskan, biarkan dia bebas, ketika waktunya tepat, dia pasti kembali. Sejauh apapun jarak memisahkan. Seperti apapun kejadian dalam hidup silih berganti. Ia akan kembali untuk menyatukan dirimu dan dirinya. Persiapkan dirimu, untuk menerimanya kelak, untuk menjadi pendamping dalam menghadapi kehidupan yang tak selalu mudah.

Jika kau pria. Persiapkan dirimu. Jika belum mampu menghalalkannya saat ini, kau bisa kembali padanya nanti. Nanti bukan tanpa memperjuangkannya. Nanti dengan proses dan usaha yang nyata. Nanti dengan persiapan yang cukup. Cukup untuk dia dan untuk dirimu. Cukup tidak harus dengan A B C D yang terkadang malah memberatkanmu sendiri. Cukup tidak berarti juga hanya dengan E F G H yang akhirnya menjadi beban di kemudian hari. Apa yang kau khawatirkan? Khawatir ada yang mendahului? Jika dia jodohmu, seperti apapun kejadian dalam hidup silih berganti. Ia akan kembali padamu untuk menyatukan dirimu dan dirinya.

Untuk kau wanita maupun pria. Kau khawatir cintanya telah terbagi? Jika dia jodohmu, seperti apapun hatinya telah terbolak-balik, seperti apapun perasaannya Alloh takdirkan silih berganti, cintanya akan utuh ketika bersama denganmu dalam ikatan cinta yang suci. Bukankah kalian adalah ruh-ruh yang saling mengenali? Cintanya akan utuh untukmu dan cinta itu yang harus kalian jaga dengan hak dan kewajiban yang ada.

Jodoh. Tak usah khawatir akan tertukar dan tak usah khawatir tidak akan mendapatkan, karena kriteria dan standar "menarik" bagi setiap orang tidaklah sama. Tak usah khawatir, karena kalian akan menjadi "menarik" untuk jodoh kalian masing-masing, karena kalian adalah ruh-ruh yang saling mengenal yang ditakdirkan untuk saling memiliki kecenderungan.

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS Ar Rum:21)

"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)." (QS Adh Dhariyat:49)

"Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (QS Yasin:36)

"Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu." (QS An Nisa:1)

"dan sesungguhnya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan," (QS An Najm:45)

~hanya sebuah pandangan dari seseorang yang pernah menikah~

Sidoarjo, 30 Juni 2018

Jumat, 29 Juni 2018

Belajar Cinta

oleh: Devi Ayu Mustikoweni

4 Oktober 2015- Sleman, Yogyakarta
Cinta adalah satu kata yang tak pernah bisa benar-benar aku pahami. Aku pun tak pernah mengetahui ketika dan apakah aku memang mencintai makhluk-Nya. Cinta kepada-Nya. Tiba-tiba aku takut. Sangat takut tak mampu mencintai-Nya dengan sempurna. Jika aku merasakan hal yang berbeda, apakah itu cinta? Lalu, sudahkah aku mencintai-Nya melebihi kecintaanku pada dunia? Pada makhluk-Nya? Jika itu cinta, jika kekagumanku pada makhluk-Nya adalah cinta, mampukah aku mencinta-Nya dengan sempurna?
Serasa bersembunyi di ujung dunia. Serasa berusaha masuk ke dalam relung terjauh. Bersembunyi tanpa ada yang mengetahui dan tak ingin ada yang mengetahui. Sembunyi dari kenyataan bahwa setiap energi dari tubuhku serasa menghilang ketika aku melihat makhluk-Nya. Lagi-lagi aku merasa takut, takut mengurangi cintaku pada-Nya. Mencintai-Nya adalah hal terindah ketika aku menyadari bahwa cinta pada-Nya adalah sebenar-benarnya cinta.
Terbayang olehku rangkaian prosesi ijab qobul yang pernah kulihat. Tetesan air mata bahagia dan kesedihan kala mempelai wanita mengucapkan rasa terima kasih kepada kedua orang tuanya. Saat itu ada seseorang yang baru dalam kehidupannya yaitu pasangan halalnya. Cinta yang halal telah tertulis dalam Kalam-Nya. Cinta yang suci dan Ia Ridhoi pula. Cinta yang Ia Lindungi dalam ikatan pernikahan.
Cinta itu yang ingin kuraih. Cinta itu yang kuyakini tidak akan membuatku menjauh dari-Nya. Cinta itu yang kuyakini halal. Cinta itu bukanlah cinta yang menjadi Murka-Nya. Cinta itu yang Ia Lindungi dengan setiap hak dan kewajiban yang ada untuk kedua makhluk-Nya yang berada dalam ikatan cinta suci.
Aku membuka catatan kecil dalam bukuku. Lagi-lagi anganku melayang pada sesosok bayangan yang tak kuingat dengan jelas. Sesosok inilah yang aku pikir, aku memiliki kecenderungan yang berbeda. Kecenderungan yang bisa jadi cinta atau mungkin yang lainnya. Begitu banyak orang mengartikan cinta yang ternyata adalah kesalahan hingga pada akhirnya menjadi benci. Satu hal teraneh adalah semakin aku menjauh dan tidak mengingatnya, semakin sosok bayangan itu melekat. Makhluk-Nya yang suaranya pun tak aku ingat. Sesosok yang hanya bagaikan kelebatan lilin yang lalu hilang.
Biarlah saat ini aku dan makhluk-Nya itu berjalan pada jalan yang berbeda. Biarlah aku menempuh dan mempersiapkan hingga mungkin jalan kami bertemu, ataupun berpisah. Biarlah aku selesaikan apa yang menjadi urusanku dan dia menyelesaikan urusannya. Jika nanti Dia menuliskan bahwa makhluk-Nya menjadi bagian dari takdirku toh kami akan bertemu juga setelah ijab kabul pada waktu yang telah Ia gariskan. Hanya satu pertanyaan yang menggelayuti hatiku. Jika Fatimah pernah jatuh cinta kepada Ali, bolehkah aku, pernah jatuh cinta pada makhluk-Nya?
Lagi-lagi aku teringat cintaku pada-Nya. Dia yang selalu dekat walau aku terkadang lupa. Dia yang selalu Memberi walau terkadang aku salah. Dia yang menuliskan semua cerita dengan begitu halusnya sehingga tidak ada seorang pun yang mampu menebak. Aku hanya ingin mencintai-Nya dengan sempurna, karena aku adalah salah satu dari milyaran makhluk-Nya yang sedang belajar arti cinta.
_________________________
24 Oktober 2015- Sleman, Yogyakarta
Semoga Allah SWT Memberikan jodoh terbaik untukmu, wahai sesosok makhluk yang tak terlalu kuingat namun melekat. Aku hanya berharap semoga kelak engkau mendapatkan pasangan yang mampu menambah rasa syukurmu pada-Nya.
Walaupun mungkin bukanlah aku, semoga pasanganmu adalah wanita terbaik yang mampu membuatmu tersenyum, wanita yang mampu membahagiakan dirimu dan menjadikan rumahmu laksana surga. Semoga Allah SWT Memberikan wanita sholihah sebagai pasangan dunia akhiratmu. Aamiin.

Aku menulis seuntai doa pada laptopku. Teringat kisah Ali ra. dan Fatimah ra. ketika Ali mengikhlaskan orang lain melamar Fatimah saat Ia belum berkesempatan menghalalkan cintanya. Teringat bahwa cinta itu berani menghalalkan atau berani mengikhlaskan. Kisah mereka memberikan inspirasi tersendiri untukku dalam memaknai arti cinta.
Pandanganku memang tak kan mampu menerobos waktu, namun doaku tentu mampu melakukannya jika Allah SWT Menghendaki. Semoga ia dianugerahi istri sholihah yang membersamainya di dunia dan akhirat kelak. Semoga Allah SWT selalu Memberikan Rahmat-Nya. Mungkinkah kau bertanya mengapa aku melakukan itu? Aku melakukan itu karena Allah SWT adalah sebaik-baiknya pelindung dan kepada-Nya lah aku menyerahkan cinta. Cinta yang kuserahkan bukanlah tentang dia yang merupakan makhluk-Nya tetapi tentang rasa cinta yang masih kucari maknanya.
Lagi-lagi aku berkata pada diriku. Aku ingin Mencintai-Nya dengan sempurna sehingga ketika menghalalkan belum menjadi jalan yang bisa kutempuh maka mengikhlaskan adalah jalan yang kupilih. Aku, masih belajar mencintai-Nya dengan sempurna. Masih terus berusaha memperbaiki diri dan memahami makna cinta. Cinta dan berbagai tingkatannya yang pasti tidak terbatas pada cinta dua anak manusia.

Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. (QS. Ali Imron:173)

Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya (QS. Ghafir: 24)
_________________________
15 Januari 2016-Sleman, Yogyakarta
Sesungguhnya hati anak Adam lebih keras goncangannya dari pada ketel yang didalamnya terdapat air yang mendidih (HR Ahmad dan Hakim)

Cinta manusia, cinta yang semu. Cinta manusia seperti hati yang bisa berubah seketika lebih dari air dalam ketel yang mendidih. Cinta manusia yang abadi adalah ketika cinta itu karena-Nya. Cinta pada-Nya adalah sebenar-benarnya cinta. Cara terbaik melabuhkan cinta adalah menunggu seseorang datang ke rumahmu, bertemu dengan orang tuamu dan meminta ijinnya untuk membawamu dengan cara yang halal. Cara yang halal? Ya, cara yang dibenarkan dalam Islam. Jika dia tidak menjemputmu dengan benar, mungkinkah dia menjagamu dengan benar?
Cinta. Seumur hidupku tentu aku akan terus belajar tentang cinta. Setelah dilahirkan, aku belajar mencintai kedua orang tuaku, keluargaku. Setelah mengenal teman dan sahabat tentu aku pun belajar mencintai mereka. Melihat alam yang indah dengan segala macam keindahan di dalamnya, MasyaAllah, tentu aku mencintainya. Kelak, ketika aku ditakdirkan untuk menikah lalu mempunyai keturunan, tentu aku juga harus mencintai keluarga kecilku.
Hingga hari ini, aku masih terus belajar. Semakin lama berfikir tentang cinta, semakin banyak cinta yang akan kau temukan dalam hidupmu. Aku tidak akan berhenti belajar mencintai dan memahami makna cinta. Mengapa? Kau tahu kan? Aku belajar mencintai-Nya dengan sempura. Dia adalah Sang Maha yang telah Memberikan segalanya. Jika aku ingin mencintai-Nya, Yang Maha Besar, Yang Maha Kuasa, dan Sang Pencipta dunia yang begitu luas ini, dengan cinta yang sempurna, maka pelajaran itu tidak akan habis. Pelajaran itu sebanyak apa yang telah Ia Ciptakan. Belajar mencintai-Nya adalah belajar mencintai semua-Nya karena Dia, sehingga tak ada cinta yang melebihi cinta kepada-Nya.

Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian. (QS. Ali Imron:31)

Sabtu, 07 April 2018

Laporan Arus Kas (Cashflow)

Devi Ayu Mustikoweni    
13/347648/EK/19419
Teori Akuntansi
Bab 13: Laporan Arus Kas

· Laporan Perubahan Posisi Keuangan/ Statement of Changes in Financial Position  (SCFP)
Pada 1971 SEC mewajibkan SCFP dengan mengeluarkan peraturan. Menanggapi hal tersebut, 1971, APB mewajibkan SCFP dalam pelaporan keuangan dengan APB Opinion No. 19. “Laporan dana” ini  melaporkan perubahan pada saldo akun aset, liabilitas dan ekuitas pemilik.
APB Opinion No. 19 menyatakan bahwa tujuan pelaporan Laporan Perubahan Posisi Keuangan adalah :
a. Melengkapi pengungkapan laporan dari perubahan posisi keuangan  
b. Meringkas aktivitas pendanaan dan investasi
c. Melaporkan aliran dana dari operasi
Longgarnya definisi dana/fund pada APB Opinion no. 19, dana dapat diartikan sebagai kas, kas ditambah setara kas/near cash (sekuritas jangka pendek yang diperdagangkan dan investasi temporer lainnya), aset lancar, dan modal kerja.
SCFP bergantung pada definisi dan pengukuran elemen akuntansi dari dua laporan keuangan lainnya, maka laporan ini disebut juga laporan derivatif.
SCFP adalah pendahulu dari Laporan Arus Kas/ Statement of Cash Flow (SCF) dan pengganti dari Statement of Fund Flow. Pada Laporan Aliran Dana, akun modal kerja didefenisikan sebagai saldo dana.
Terdapat dua bagian keseimbangan: sumber dari sumber daya dan penggunaan dari sumber daya

Format Standar Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Sumber dari sumber daya (Transaksi Kredit)
1. Peningkatan saldo dana
a. Dari laba bersih
b. Dari sumber daya lain (utang atau penerbitan saham)
2. Sumber lain dari sumber daya (aktivitas investasi atau pendanaan yang tidak mempengaruhi akun dana seperti penerbitan saham untuk asset non moneter, dividen yang dibagikan dalam bentuk property, dsb.)
3. Penurunan, jika ada, saldo dana
Penggunaan sumber daya (Transasksi Debit)
1. Penurunan saldo dana
a. Dari laba bersih
b. Dari sumber daya lain
2. Penggunaan lain dari sumber daya
3. Peningkatan, jika ada, dalam saldo dana

Pendahulunya, Funds Flow Statement hanya mencantumkan poin 1. SFCP yang mencantumkan poin 2 menunjukkan adanya pendekatan all-inclusive


· Perubahan ke Laporan Arus Kas/ SCF
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu
Definisi fund sebagai modal kerja bersih dianggap kurang tepat. Modal kerja bersih dipandang menjadi pengukuran yang kurang baik/buruk dari likuiditas, karena:
§ Dimasukannya biaya tangguhan (deferred charges) dan kredit tangguhan (deferred credit) padahal tidak berdampak pada kas
§ Konversi aset lancar ke kas dapat memakan waktu satu tahun bahkan lebih.
§ Persediaan berdasarkan kos perolehan dan tidak merefleksikan potensi arus kas.
Modal kerja merupakan indikator yang kasar untuk likuiditas
Berkaitan dengan batasan dan kelemahan dari accrual accounting, pelaporan arus kas sangat memiliki daya tarik karena keterbukaan dan kejelasan (straightforwardness) akan jumlah kas.
SFAC No. 1: Memaparkan tujuan dari pelaporan keuangan
1. Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi yang berguna untuk investor dan kreditor saat ini maupun potensial dan pengguna lain dalam membuat keputusan investasi rasional, keputusan kredit, dan keputusan sejenis lainnya.
2. Melaporkan informasi terkait sumber daya bersih (net resources) perusahaan dan perubahannya.
3. Melaporkan informasi yang berguna untuk menilai arus kas masa depan
Kedua tujuan tersebut (No 2 dan 3) memotivasi FASB untuk mengadopsi SCF pada tahun 1980-an.
Laporan Arus Kas pada memo diskusi awal FASB bermanfaat karena:
1. Menyediakan umpan balik pada arus kas aktual.
2. Membantu mengidentifikasikan hubungan antara laba akuntansi dan arus kas.
3. Menyediakan informasi mengenai kualitas laba.
4. Meningkatkan perbandingan dari informasi dalam laporan keuangan.
5. Bantuan dalam menilai fleksibilitas dan likuiditas.
6. Mewakili dalam prediksi arus kas masa depan.

· SFAS No. 95 (1987) Statement of Cash Flow
FASB mewajibkan SCF (SCF merupakan kewajiban). Sehingga SCFP tidak digunakan lagi. Hal ini menunjukkan bahwa FASB tertarik pada pelaporan dengan cash basis sebagai tambahan penting dari laporan laba rugi dan neraca berbasis akrual.
Memperbolehkan untuk memilih antara metode langsung (berkaitan dengan item pada laporan rugi laba/ income statement) atau tidak langsung (diawali dengan accrual income lalu disesuaikan dengan item non kas)
Terdiri dari tiga bagian:
1. Arus kas dari aktivitas operasi
2. Arus kas dari aktivitas investasi
3. Arus kas dari aktivitas pendanaan
Masalah klasifikasi
§ Berkaitan dengan sudut pandang proprietary, bunga dan dividen diklasifikasikan sebagai item operasi, tidak sejalan/konsisten dengan literature keuangan yang memperlakukan dividen sebagai item investasi dan bunga sebagai item pendanaan
§ IAS No. 7 dari IASB memperbolehkan/memiliki aturan yang fleksibel sehingga dividend dan bunga dapat diklasifikasikan sebagai item operasi, investasi maupun pendanaan selama klasifikasi itu konsisten dari waktu ke waktu.
§ Premi dan diskon pada obligasi dan wesel diperlakukan sebagai penyesuaian bunga/ interest (aktivitas operasi)
· Manfaat SCF untuk menganalisis
Berguna untuk mngidentifikasi dan menganalisis perilaku dari income dan arus kas perusahaan.
SCF lebih sedikit dimanipulasi dari pada laporan rugi laba berkaitan dengan batasan dari laporan rugi laba (income statement) :
§ Akrual
§ Beberapa alokasi kos arbitrary (sekehendak/sesuai keinginan pembuat)
§ Beberapa pilihan arbitrary terkait metode akuntansi, seperti SFAS No. 95 yang mempengaruhi perilaku perusahaan. Berkaitan dengan kefleksibelan dalam klasifikasi item antara operasi, investasi atau pendanaan. Beberapa perusahaan “meningkatkan” pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggeser arus keluar kas pada aktivitas operasi ke aktivitas investasi atau menggeser arus kas masuk dari aktivitas investasi menjadi arus kas masuk pada aktivitas operasi.
Arus kas dari aktivitas operasi banyak dipertimbangkan sebagai bagian paling penting dari SCF, pandangan ini keliru, SCF secara keseluruhan akan memberikan gambaran keseimbangan arus kas bersih yang dihasilkan oleh perusahaan. Investor yang mengesampingkan satu bagian dari SCF atau lebih merupakan tindakan yang berbahaya atau beresiko.
Kebijakan investasi merupakan bagian yang bergantung pada prediksi arus kas untuk pelaksanaan keputusan penganggaran modal.
§ Mendukung estimasi dari nilai interinsik (Warren Buffet).
§ Mendukung pengukuran dari arus kas bebas

· Penelitian arus kas dan dana (cash and fund flow)
Lawson dan Lee memprovokasi: Likuiditas sebagai bagian terpisah dari performa perusahaan. Arus kas dan laba bersih merupakan hasil dari aktivitas entitas. Laba merupakan hal yang abstrak, sementara kas merupakan sumber daya yang nyata. Arus kas perusahaan adalah turunan yang pokok/akhir dari nilai perusahaan, bukan penghasilan akuntansi secara akrual.
Beberapa penelitian empiris pasar modal menunjukkan hasil:
§ Data arus kas digunakan untuk analisis investati namun analisis profitabilitas konvensional tetap mendominasi atas fokus likuiditas atas arus kas atau dana.
§ Pentingnya data arus dana meningkat sementara data akrual menurun.
§ Arus kas memiliki peran penting dan perannya meningkat dalam menilai performa serta prospek perusahaan secara keseluruhan.
Kesepakatan yang ada: secara bersama-sama data arus kas dan data fund flow menjadi lebih berguna/bermanfaat dibandingkan mereka secara sendiri-sendiri. SCF merupakan pelengkap ataupun sebaliknya.

· Ruang untuk meningkatkan SCF
Penyesuaian yang rumit dibutuhkan dalam metode tidak langsung menyulitkan pembaca untuk memahaminya dan menyediakan jalan yang lebih banyak bagi manajer untuk memanipulasi SCF jika dibandingkan dengan pilihan metode langsung..
Berkaitan dengan kebolehan dan kefleksibelan dalam pemilihan metode antara metode langsung dan tidak langsung, rekonsiliasi laba bersih ke arus kas operasi pada bagian aktivitas operasi menjadi perlu/kebutuhan.
Schedule tambahan yang menunjukkan transaksi arus non-kas yang berpengaruh pada akun modal kerja merupakan hal yang bermanfaat.

Referensi:
Wolk, Harry I. Dodd, James L. dan Rozycki, John J. 2013. Accounting Theory 8th edition. United States of America: SAGE Publications, Inc.

The Income Statement (Laporan Laba Rugi)

Devi Ayu Mustikoweni     13/347648/EK/19419
Teori Akuntansi
Bab 12: The Income Statement (Laporan Laba Rugi)

Definisi Penghasilan (Income)
· Ekonomi (Hicks): jumlah maksimum yang dapat dikonsumsi selama satu periode ketika keadaan baik pada akhir periode yang dijjaga sama seperti pada awal periode.
· Komite Terminologi CAP: penghasilan dan keuntungan mengarah pada jumlah yang dihasilkan dari pengurangan pendapatan, atau pendapatan operasional, dengan HPP, biaya lain dan kerugian.
Pendekatan revenue-expense, bukan merupakan definisi tetapi aturan pengukuran.
· APB Statement No. 4: penghasilan bersih (kerugian bersih) adalah kelebihan (kekurangan) dari pendapatan atas biaya pada satu periode.
Pendekatan revenue-expense, bukan merupakan definisi tetapi aturan pengukuran.
· FASB’S SFAC No. 6: comprehensive income adalah perubahan ekuitas (aset bersih) dari entitas selama periode transaksi dan peristiwa lain dan lingkungan dari sumber yang tidak dimiliki.
Pendekatan asset-liability.

Pendapatan dan Keuntungan
· Definisi pendapatan
Komite Terminologi CAP: Pendapatan merupakan hasil dari penjualan barang dan salinan jasa dan diukur dengan membebankan pelanggan, klien, atau penyewa dari barang atau jasa yang dihasilkan untuk mereka.
§ pendekatan revenue-expense, percampuran definisi dengan pengukuran.
APB Statement No. 4: Pendapatan adalah kenaikan kotor pada aset dan penurunan kotor pada liabilitas diukur sesuai dengan GAAP/PABU yang merupakan hasil dari tipe aktivitas yang menghasilkan profit.
§ Sangat jelas mengganti definisi pendekatan asset-liability, tetapi masih menggunakan pengukuran sesuai GAAP/PABU tetap berdampak pada pendekatan revenue-expense, percampuran definisi dengan pengukuran.
FASB’S SFAC No. 6: pendapatan  adalah aliran masuk atau penambahan lain dari aset entitas atau pelunasan liabilitasnya (atau kombinasi keduanya) selama periode pengiriman atau produksi barang, penghasilan jasa, atau aktivitas lain yang menyusun kegiatan operasional utama entitas.
§ Pendekatan asset-liability yang kuat
· Definisi Keuntungan
APB Statement No.4: Pendapatan dari selain penjualan produk, barang atau jasa
FASB’S SFAC No. 6: keuntungan adalah kenaikan ekuitas (aset bersih) dari transaksi incidental kecuali hasil radi pendapatan atau investasi oleh pemilik
· Tren: bergeser dari konsep current operating menjadi konsep all-inclusive pada pelaporan penghasilan

Pengakuan Pendapatan
· Secara teoritis: pendapatan diakui ketika proses penghasilan (earning) sudah selesai dan pendapatan sudah terealisasi
· Aturan umum: pendapatan diakui ketika titik penjualan (point of sale)
· Pengecualian:
1. Selama produksi: untuk kontrak konstruksi jangka panjang yang pasti, dengan kondisi dapat diestimasi secara reliable atas proses yang terjadi, ada jaminan yang masuk akal atas collectability.
2. Selama penyelesaian produksi: untuk operasi tambang dan pertanian perkebunan, dengan kondisi harga pasar yang reliable dan stabil, permintaan pasar yang kuat dan stabil, serta kemampuan untuk dipertukarkan dari produk secara individual.
3. Ketika kas diterima: untuk penjualan real estate ketika metode installment digunakan, dengan kondisi biaya setelah penjualan signifikan dan risiko ketidakmungkinan untuk diterima sangat tinggi.
· Catatan: tren FASB ada pertumbuhan dalam pengukuran pendapatan dan biaya tambahan atas penilaian neraca/laporan posisi keuangan, konsisten dengan:
Pergeseran dari pendekatan revenue-expense ke pendekatan asset-liability.
Pergeseran dari nilai historis ke nilai wajar pada pengukuran akuntansi

Biaya dan Kerugian
· Definisi Biaya
Komite terminologi CAP: biaya secara luas termasuk semua kos yang sudah kadaluwarsa yang dikurangi dari pendapatan.
§ pendekatan revenue-expense, percampuran definisi dengan pengukuran.
APB Statement No. 4: penurunan kotor dari aset atau kenaikan kotor liabilitas diakui dan diukur sesuai dengan GAAP/PABU yang merupakan hasil dari aktivitas langsung perusahaan yang menghasilkan profit.
§ Sangat jelas mengganti definisi pendekatan asset-liability, tetapi masih menggunakan pengukuran sesuai GAAP/PABU tetap berdampak pada pendekatan revenue-expense, percampuran definisi dengan pengukuran.
FASB’S SFAC No 6: biaya adalah aliran keluar atau hal lain yag mengurangi aset atau menambah liabilitas (atau kombinasi keduanya) selama satu periode dari pengiriman atau produksi barang, menghasilkan jasa, atau melakukan aktivitas lain yang menyusun kegiatan operasional utama entitas
§ Pendekatan asset-liability sangat kuat namun dalam praktik pengukuran, pengukuran biaya  masih sangat kuat berorientasi pada pendekatan revenue-expense.
Mengacu pada pendekatan revenue-expense, isu pengakuan digantikan dengan “hierarchy of matching” (APB Statement No.4)
1. Kos secara langsung berkaitan dengan pendapatan pada periode tersebut. Kos di-matching-kan dengan pendapatan pada dasar ini
§ Tidak ada masalah yang langsung berkaitan dengan kepedulian terhadap material atau tenaga kerja. Untuk overhead beberapa keputusan alokasi atau asosiasi tidak dapat dihindari
2. Kos tidak berasosiasi dengan pendapatan tetapi berasosiasi dengan periode
§ Jika pemasangan langsung tidak dimungkinkan, kos harus dipasangkan dengan pendapatan dalam periode yang sistematik dan rasional. Beberapa keputusan alokasi/asosiasi berdasarkan periode.
3. Kos tidak berasosiasi dengan pendapatan dan tidak pula dengan periode
§ Jika tidak ada hubungan sebab akibat tidak langsung kos akan diakui sebagai period expense ketika terjadi.
Catatan: akuntansi bebas alokasi dapat dilakukan dengan menggunakan dasar aliran kas dan nilai pasar wajar (masuk/keluar)

Current Operating vs All Inclusive Income
· Kontroversi
Current operating: komponen non-operating harus secara langsung dicatat ke laporan laba ditahan, penghasilan operasional adalah informasi yang paling penting untuk memprediksi masa depan.
All-Inclusive: semua komponen dari pendapatan komprehensif harus dilaporkan dalam laporan laba rugi, karena: current operating cenderung pada manipulasi manajemen, keuntungan atau kerugian substansial tersembunyi bisa membuat pengguna salah, pendapatan komprehensif menggambarkan penghasilan bersih entitas untuk satu periode, klasifikasi yang memadai terkait keuntungan dan kerugian harus menunjukkan penghasilan atau kerugian operasional saaat ini.
· Historical proponents
AAA: all inclusive.
AICPA: performa saat ini
Penelitian: campuran

Comprehensive Income
· Merujuk pada konsep propriatory bahwa semua perubahan pada ekuitas kecuali transaksi modl dimasukkan pada perhitungan pendapatan komprehensif yang berdampak pada kepentingan pemilik.
· Terlihat sangat memenuhi untuk tujuan prediksi dan penilaian ekuitas.
· Elemen:
Penghasilan/kerugian bersih operasional saat ini
Penyesiaian translasi mata uang asing
Penyesuaian liabilitas pension minimal
Operasional yang dihentikan
Item extraordinary
Keuntungan atau kerugian yang ditimbulkan oleh perubahan kumulatif dari metode akuntansi
Prior period adjustment
· Metode pelaporan:
1. Mengkombinasikan laporan performa keuangan
2. Memisahkan laporan pendapatan komprehensif
3. Melaporkan dengan laporan perubahan ekuitas

Non-operating Section
· Item extraordinary:
APB Opinion No. 9 memperkenalkan keseragaman kaku dalam pelaporan item extraordinary berkaitan dengan batas masa lalu
Kriteria: tidak biasa dari segi sifat dan jarang terjadi
Semua item disajikan bersih dari pajak
· Perubahan akuntansi
Ada tiga tipe: perubahan prinsip akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan perubahan dalam pelaporan entitas
· Penyesuaian periode awal (prior period adjustment)
Jumlah harus bersih dari pajak dibebankan atau dikredit ke laba ditahan awal dan tidak berdampak pada penghasilan periode saat ini

EPS
· EPS merupakan indikator rangkuman yang sangat penting, pokok dari batas potensial, metode perhitungan dan pengungkapan harus secara ketat diatur oleh pembuat standar akuntansi

Specialized Subject
· Tahapan perkembangan perusahaan
FASB menyaratkan kos yang memiliki kesamaan sifat harus diukur dengan cara yang sama berlawanan dengan tingkat/tahapan perkembangan. Tahapan perkembangan perusahaan harus memenuhi pengungkapan yang membahas terjadinya kerugian selama tahapan perkembangan.
· Trobled debt restructuring
· Early extinguishment of debt
Isu: perlakuan akuntansi pada keuntungan dan kerugian
FASB: jika material maka nilai yang bersih dari pajak diperlakukan sebagai extraordinary item
· Stock option (opsi saham)
Bentuk kompensasi insentif manajemen: manajer seringkali mempengaruhi harga saham dengan manipulasi penghasilan yang dilaporkan
Harga pasar-strike price>0 maka perdedaan atau selisih diperlakukan sebagai biaya dan dikredit pada kontribusi modal (konservatisme)
Harga pasar-strike price≤0 maka tidak ada biaya yang dicatat (konservatisme)

Referensi:
Wolk, Harry I. Dodd, James L. dan Rozycki, John J. 2013. Accounting Theory 8th edition. United States of America: SAGE Publications, Inc.

The Balance Sheet (Neraca/Laporan Posisi Keuangan)

Devi Ayu Mustikoweni     13/347648/EK/19419
Teori Akuntansi
Bab 11: The Balance Sheet (Neraca/Laporan Posisi Keuangan)
Hubungan antara Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi
· Ada dua pendekatan:
1. Pendekatan Articulated (Diartikulasikan)
§ Elemen dalam laporan posisi keuangan secara matematis mendefinisikan istilah dari elemen lain
§ Aset dan liabilitas didefinisikan
§ Ekuitas pemilik, pendapatan, dan biaya didefinisikan dalam aset dan liabilitas
§ Keuntungan dan kerugian didefinisikan dalam ekuitas pemilik
§ Sistem artikulasi yang cukup sederhana secara virtual tidak berubah sampai masa Lucas Pacioli
§ Beberapa tipe baru dari transaksi bisnis menantang batasan dari model aritmatika. Saat ini pengungkapan tambahan (supplemental disclosure) adalah satu-satunya jalan untuk mengatasi tantangan ini.
Dua alternative untuk mendefinisikan elemen akuntansi
§ Revenue-expense view: memberikan perhatian utama pada laporan laba rugi, prinsip pengakuan penghasilan, dan aturan perhitungan penghasilan
Aset dan liabilitas didefinisikan, diakui, dan diukur sebagai tambahan definisi, pengakuan, dan pengukuran pendapatan dan biaya.
Laporan posisi keuangan berisi debit dan kredit yang ambigu (berarti dua hal), biaya deferred dan kredit deferred.
Perhitungan akuntansi menguasai sejak 1930-an
§ Asset-liability view: memberikan perhatian utama pada definisi, pengakuan dan pengukuran aset dan liabilitas, karena aset dan liabilitas adalah sesuatu yang nyata sementara elemen lain hanya konsep akuntansi double-entry atau konstruk.
Pendekatan berfokus pada perhitungan aset bersih.
Penghasilan didefinisikan, diakui dan diukur sebagai tambahan perhitungan aset dan liabilitas.
Lebih konsisten dengan definisi ekonomi dari penghasilan:”Jumlah maksimum yang dapat dikonsumsi selama satu periode ketika dalam kondisi baik saat akhir periode disimpan sama seperti awal periode.
1. Pendekatan Nonarticulated
§ Tidak secara luas didiskusikan ddalam literature akuntansi
§ Didorong oleh kesatuan kesalahan pendekatan revenue-expense dan asset-liability: mencoba berfikir kreatif diluar kebiasaan dari akuntansi articulated double-entry
Aset
· Ada tiga usaha formal untuk mendefinisikan aset:
1. Komite Cap Terminology
Sesuatu yang ditunjukkan/direpresentasikan dengan keseimbangan debit adalah atau akan sangat mungkin sekali carried forward atas penutupan buku akun berdasarkan pada aturan atau prinsip dari akuntansi (seperti keseimbangan debit bukan merupakan dampak dari keseimbangan negatif yang dapat diterapkan pada liabilitas), dalam dasar yang merepresentasikan hak property atau nilai yang diperoleh, atau pengeluaran/belanja yang dibuat yang menghasilkan property atau sangat mungkin sekali digunakan pada masa depan. Maka dari itu bangunan, piutang, persediaan, dan biaya deferred adalah semua aset dalam klasifikasi pada laporan posisi keuangan.
Percampuran definisi dan metode pengukuran
Pendekatan articulation revenue-expense
2. APB Statement No. 4
Sumber daya ekonomi sebuah perusahaan yang diakui dan diukur sesuai dengan GAAP/PABU. Aset juga termasuk beberapa biaya deffered yang bukan merupakan sumber daya namun diakui dan diukur sesuai dengan GAAP/PABU
Percampuran definisi dan metode pengukuran
Aset lebih dari hanya properti legal atau sesuatu yang memiliki nilai ekonomi masa depan dan juga termasuk biaya deffered (angsuran).
3. FASB’s SFAC No. 6
Keuntungan ekonomi di masa depan yang sangat mungkin dimiliki atau dikuasai oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa masa lalu
Konsep keuntungan ekonoi ini lebih luas dari pada konsep legal property: lebih konsisten dengan teori ekonomi, pengendalian/penguasaan lebih luas dan lebih penting dari pada kepemilikan secara hukum.
Keuntungan ekonomi direalisasikan dalam bentuk arus kas masa depan: biaya angsuran yang tidak merepresentasikan tabungan untuk arus keluar di masa depan tidak termasuk.
Definisi aset lambat laun bergeser dari berorientasi legal yang sempit menjadi berorientasi subtansi ekonomi yang lebih luas (substance over form).
Definisi tidak mengeluarkan aset dibawah kontrak pelaksanaan, walaupun dalam praktiknya aset dan liabilitas muncul dari kontrak pelaksanaan yang tidak dicatat sampai kontrak menjadi mengikat.
Pengakuan dan Pengukuran Aset
· Prinsip pervasive:
Diakui ketika transaksi underlying exchange (akuisisi) terjadi
Diukur pada harga pertukaran yang relevan
Waktu pertukaran
Harga Pertukaran
Nilai Pertukaran Masuk
Nilai Pertukaran Keluar
Masa Lalu
Kos Historis
NRV historis
Saat Ini
Current replacement cost
Current net realizable value
Masa Depan
PV dari kos mas depan
PV dari proyeksi NRV
· Piutang: diukur pada NRV historis dan diukur dengan NRV saat ini jika lebih render dari NRV historis
· Investasi bukan merupakan pokok dari akuntansi ekuitas
SFAS 12: yang terendah antara kos historis atau nilai pasar masa depan, surat hutang yang dapat dipasarkan saat kos historis kecuali terjadi penurunan nilai secara permanen.
SFAS 115:
Surat berharga tersedia untuk dijual: nilai pasar masa depan.
Obligasi dipegang hingga jatuh tempo: kos historis tetapi bisa dinilai juga dengan nilai pasar masa depan (future market value)
· Investasi pokok akuntansi ekuitas
Kepemilikan 20%-50%: kos historis
· Persediaan
ARB No.43: Yang terendah antara kos atau nilai pasar masa depan (kos penggantian saat ini) yang harus sebesar antara NRV dan NRV-normal mark-up.
SFAS 151: jumlah yang tidak normal dari kos fasilitas menganggur, kos angkut, kos penyimpanan, dan kos kecacatan diperlalkukan sebagai period cost.
· Persediaan barang manufaktur dan aset yang dibangun sendiri
ARB No.43: full absorbtion cost dari pada variable cost
SFAS 34: kepentingan relevan selama pembangunan dikapitalisasi dari pada diperlakukan sebagai period cost.
· Aset yang didepresiasi atau deplesi
Kos historis dialokasikan selama umur ekonomis yang diestimasikan.
Pilihan antara metode alokasi adalah pilihan: berkaitan dengan prinsip konsistensi dari tahun ke tahun.
Orientasi revenue-expense: aset diukur sebesar nilai buku.
· Impaired assets (penurunan nilai aset)
LCNRV, yang terendah antara kos dan nilai bersih terealisasi
· Pertukaran non moneter atas aset yang sama
APB Opinion No. 29: aset yang dimiliki dicatat sebesar nilai buku dari aset trade-in ditambah pengeluaran kas tambahan. Bermacam-macam GAAP/PABU yang ada di lapangan dimana aset baru adalah kelanjutan fungsi dari aset yang digantikan
SFAS 153 pengubahan dari APB Opinion No. 29
Aset baru memiliki substansi komersial (arus kas berbeda secara signifikan): nilai pasar masa FMV aset baru.
Aset baru tidak memiliki substansi komersial: nilai buku dari trade-in assets.
· Aset tak berwujud
Wujud fisik tidak selalu menjadi kriteria: piutang, investasi tidak diperlakukan sebagai aset tak berwujud
Aset tak berwujud diamortisasi selama umur ekonomisnya. Beberapa percaya bahwa merek dan nama baik tidak diamortisasi
Biaya R&D diperlakukan sebagai aset tak berwujudntetapi dapat secara langsung dibiayakan jika keuntungan tidak pasti.
Pencatatan pada kos historis, orientasi revenue-expense: disajikan dalam nilai buku
Kapitalisasi atau dibiayakan merupakan trade-off antara relevansi dan reliabilitas
· Biaya angsuran (deferred charge)
Terdiri dari dua tipe:
1. Prepayment : dialokasikan dengan dasar garis lurus atas periode keuntungan di masa depan
2. Konsekuensi dari aturan pengukuran penghasilan: diamortisasi sama seperti aset tak berwujud
Liabilitas
· Komite Terminology CAP: Sesuatu direpresentasikan dengan keseimbangan kredit atau akan carried forward atas penutupan buku akun berdasarkan pada aturan atau prinsip dari akuntansi menyediakan keseimbangan kredit yang bukan merupakan dampak dari keseimbangan negatif yang dapat diterapkan pada aset. Kata ini tidak hanya digunakan secara luas untuk item yang menyusun liabilitas dalam bentuk popular dari hutang dan kewajiban (termasuk provisi yang tidak dapat diselidiki), tetapi juga keseimbangan kredit yang dihitung yang tidak melibatkan hubungan debitur dan kreditur.
Percampuran definisi dan metode pengukuran
Pendekatan articulation revenue-expense
Berdampak secara luas pada legal debts
· APB Statement No. 4: percampuran definisi dan metode pengukuran (pencampuran kewajiban ekonomi dengan pengukuran akuntansi dari kewajiban ekonomi), liabilitas lebih dari kewajiban legal
· FASB’S SFAC No. 6: kemungkinan yang hampir pasti atas pengeluaran ekonomi di masa depan atas keuntungan yang timbul dari kewajiban saat ini suatu entitas untuk mentransfer aset atau menyediakan jasa kepada entitas lain di masa depan sebagai akibat dari transaksi atau kejadian masa lalu.
Konsep kewajiban ekonomi lebih luas dari konsep kewajiban legal: lebih konsisten dengan teori ekonomi, tidak termasuk kredit angsuran, ada tiga karakter utama yaitu adanya kewajiban, kewajiban tidak dapat dihindari dan peristiwa yang mewajibkan sudah terjadi.
· Kategori liabilitas: kontraktual, konstruktif, equitable, contingent, dan kredit angsuran.
Pengakuan dan Pengukuran Liabilitas
· Aturan umum: diakui pada harga pertukaran ketika terjadi transaksi
· Hutang dagang, hutang wesel, obligasi, convertible bonds, hutang dengan waran saham detachable, redeemable preferred stock, sekuritisasi aset
Ekuitas Pemilik
· Definisi: kepentingan residual stockholder dalam aset bersih dari perusahaan
· Pengakuan dan pengukuran memiliki aturan umum: diukur pada harga pertukaran historis saat terjadi transaksi modal, nilai carried forward tidak berubah pada neraca subsekuen
· Treasury stock dan stock dividen.
Klasifikasi dalam Laporan Posisi Keuangan/Neraca
· Klasifikasi aset dan liabilitas
Berdasarkan likuiditas: lancar dan tidak lancar, monetary dan nonmonetary dikombinasikan dengan klasifikasi lancer dan tidak lancer
Cara lain mensubklasifikasikan aset: untuk dijual, untuk digunakan, dan biaya angsuran
Klasifikasi liabilitas: kontraktual, konstruktif, equitable, contingent, dan kredit angsuran (deferred credit)
· Isu tambahan dari angka dalam neraca/laporan posisi keuangan: angka dalam neraca/laporan posisi keuangan merepresentasikan atribut yang berbeda

Referensi:
Wolk, Harry I. Dodd, James L. dan Rozycki, John J. 2013. Accounting Theory 8th edition. United States of America: SAGE Publications, Inc