Sabtu, 07 April 2018

Laporan Arus Kas (Cashflow)

Devi Ayu Mustikoweni    
13/347648/EK/19419
Teori Akuntansi
Bab 13: Laporan Arus Kas

· Laporan Perubahan Posisi Keuangan/ Statement of Changes in Financial Position  (SCFP)
Pada 1971 SEC mewajibkan SCFP dengan mengeluarkan peraturan. Menanggapi hal tersebut, 1971, APB mewajibkan SCFP dalam pelaporan keuangan dengan APB Opinion No. 19. “Laporan dana” ini  melaporkan perubahan pada saldo akun aset, liabilitas dan ekuitas pemilik.
APB Opinion No. 19 menyatakan bahwa tujuan pelaporan Laporan Perubahan Posisi Keuangan adalah :
a. Melengkapi pengungkapan laporan dari perubahan posisi keuangan  
b. Meringkas aktivitas pendanaan dan investasi
c. Melaporkan aliran dana dari operasi
Longgarnya definisi dana/fund pada APB Opinion no. 19, dana dapat diartikan sebagai kas, kas ditambah setara kas/near cash (sekuritas jangka pendek yang diperdagangkan dan investasi temporer lainnya), aset lancar, dan modal kerja.
SCFP bergantung pada definisi dan pengukuran elemen akuntansi dari dua laporan keuangan lainnya, maka laporan ini disebut juga laporan derivatif.
SCFP adalah pendahulu dari Laporan Arus Kas/ Statement of Cash Flow (SCF) dan pengganti dari Statement of Fund Flow. Pada Laporan Aliran Dana, akun modal kerja didefenisikan sebagai saldo dana.
Terdapat dua bagian keseimbangan: sumber dari sumber daya dan penggunaan dari sumber daya

Format Standar Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Sumber dari sumber daya (Transaksi Kredit)
1. Peningkatan saldo dana
a. Dari laba bersih
b. Dari sumber daya lain (utang atau penerbitan saham)
2. Sumber lain dari sumber daya (aktivitas investasi atau pendanaan yang tidak mempengaruhi akun dana seperti penerbitan saham untuk asset non moneter, dividen yang dibagikan dalam bentuk property, dsb.)
3. Penurunan, jika ada, saldo dana
Penggunaan sumber daya (Transasksi Debit)
1. Penurunan saldo dana
a. Dari laba bersih
b. Dari sumber daya lain
2. Penggunaan lain dari sumber daya
3. Peningkatan, jika ada, dalam saldo dana

Pendahulunya, Funds Flow Statement hanya mencantumkan poin 1. SFCP yang mencantumkan poin 2 menunjukkan adanya pendekatan all-inclusive


· Perubahan ke Laporan Arus Kas/ SCF
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu
Definisi fund sebagai modal kerja bersih dianggap kurang tepat. Modal kerja bersih dipandang menjadi pengukuran yang kurang baik/buruk dari likuiditas, karena:
§ Dimasukannya biaya tangguhan (deferred charges) dan kredit tangguhan (deferred credit) padahal tidak berdampak pada kas
§ Konversi aset lancar ke kas dapat memakan waktu satu tahun bahkan lebih.
§ Persediaan berdasarkan kos perolehan dan tidak merefleksikan potensi arus kas.
Modal kerja merupakan indikator yang kasar untuk likuiditas
Berkaitan dengan batasan dan kelemahan dari accrual accounting, pelaporan arus kas sangat memiliki daya tarik karena keterbukaan dan kejelasan (straightforwardness) akan jumlah kas.
SFAC No. 1: Memaparkan tujuan dari pelaporan keuangan
1. Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi yang berguna untuk investor dan kreditor saat ini maupun potensial dan pengguna lain dalam membuat keputusan investasi rasional, keputusan kredit, dan keputusan sejenis lainnya.
2. Melaporkan informasi terkait sumber daya bersih (net resources) perusahaan dan perubahannya.
3. Melaporkan informasi yang berguna untuk menilai arus kas masa depan
Kedua tujuan tersebut (No 2 dan 3) memotivasi FASB untuk mengadopsi SCF pada tahun 1980-an.
Laporan Arus Kas pada memo diskusi awal FASB bermanfaat karena:
1. Menyediakan umpan balik pada arus kas aktual.
2. Membantu mengidentifikasikan hubungan antara laba akuntansi dan arus kas.
3. Menyediakan informasi mengenai kualitas laba.
4. Meningkatkan perbandingan dari informasi dalam laporan keuangan.
5. Bantuan dalam menilai fleksibilitas dan likuiditas.
6. Mewakili dalam prediksi arus kas masa depan.

· SFAS No. 95 (1987) Statement of Cash Flow
FASB mewajibkan SCF (SCF merupakan kewajiban). Sehingga SCFP tidak digunakan lagi. Hal ini menunjukkan bahwa FASB tertarik pada pelaporan dengan cash basis sebagai tambahan penting dari laporan laba rugi dan neraca berbasis akrual.
Memperbolehkan untuk memilih antara metode langsung (berkaitan dengan item pada laporan rugi laba/ income statement) atau tidak langsung (diawali dengan accrual income lalu disesuaikan dengan item non kas)
Terdiri dari tiga bagian:
1. Arus kas dari aktivitas operasi
2. Arus kas dari aktivitas investasi
3. Arus kas dari aktivitas pendanaan
Masalah klasifikasi
§ Berkaitan dengan sudut pandang proprietary, bunga dan dividen diklasifikasikan sebagai item operasi, tidak sejalan/konsisten dengan literature keuangan yang memperlakukan dividen sebagai item investasi dan bunga sebagai item pendanaan
§ IAS No. 7 dari IASB memperbolehkan/memiliki aturan yang fleksibel sehingga dividend dan bunga dapat diklasifikasikan sebagai item operasi, investasi maupun pendanaan selama klasifikasi itu konsisten dari waktu ke waktu.
§ Premi dan diskon pada obligasi dan wesel diperlakukan sebagai penyesuaian bunga/ interest (aktivitas operasi)
· Manfaat SCF untuk menganalisis
Berguna untuk mngidentifikasi dan menganalisis perilaku dari income dan arus kas perusahaan.
SCF lebih sedikit dimanipulasi dari pada laporan rugi laba berkaitan dengan batasan dari laporan rugi laba (income statement) :
§ Akrual
§ Beberapa alokasi kos arbitrary (sekehendak/sesuai keinginan pembuat)
§ Beberapa pilihan arbitrary terkait metode akuntansi, seperti SFAS No. 95 yang mempengaruhi perilaku perusahaan. Berkaitan dengan kefleksibelan dalam klasifikasi item antara operasi, investasi atau pendanaan. Beberapa perusahaan “meningkatkan” pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggeser arus keluar kas pada aktivitas operasi ke aktivitas investasi atau menggeser arus kas masuk dari aktivitas investasi menjadi arus kas masuk pada aktivitas operasi.
Arus kas dari aktivitas operasi banyak dipertimbangkan sebagai bagian paling penting dari SCF, pandangan ini keliru, SCF secara keseluruhan akan memberikan gambaran keseimbangan arus kas bersih yang dihasilkan oleh perusahaan. Investor yang mengesampingkan satu bagian dari SCF atau lebih merupakan tindakan yang berbahaya atau beresiko.
Kebijakan investasi merupakan bagian yang bergantung pada prediksi arus kas untuk pelaksanaan keputusan penganggaran modal.
§ Mendukung estimasi dari nilai interinsik (Warren Buffet).
§ Mendukung pengukuran dari arus kas bebas

· Penelitian arus kas dan dana (cash and fund flow)
Lawson dan Lee memprovokasi: Likuiditas sebagai bagian terpisah dari performa perusahaan. Arus kas dan laba bersih merupakan hasil dari aktivitas entitas. Laba merupakan hal yang abstrak, sementara kas merupakan sumber daya yang nyata. Arus kas perusahaan adalah turunan yang pokok/akhir dari nilai perusahaan, bukan penghasilan akuntansi secara akrual.
Beberapa penelitian empiris pasar modal menunjukkan hasil:
§ Data arus kas digunakan untuk analisis investati namun analisis profitabilitas konvensional tetap mendominasi atas fokus likuiditas atas arus kas atau dana.
§ Pentingnya data arus dana meningkat sementara data akrual menurun.
§ Arus kas memiliki peran penting dan perannya meningkat dalam menilai performa serta prospek perusahaan secara keseluruhan.
Kesepakatan yang ada: secara bersama-sama data arus kas dan data fund flow menjadi lebih berguna/bermanfaat dibandingkan mereka secara sendiri-sendiri. SCF merupakan pelengkap ataupun sebaliknya.

· Ruang untuk meningkatkan SCF
Penyesuaian yang rumit dibutuhkan dalam metode tidak langsung menyulitkan pembaca untuk memahaminya dan menyediakan jalan yang lebih banyak bagi manajer untuk memanipulasi SCF jika dibandingkan dengan pilihan metode langsung..
Berkaitan dengan kebolehan dan kefleksibelan dalam pemilihan metode antara metode langsung dan tidak langsung, rekonsiliasi laba bersih ke arus kas operasi pada bagian aktivitas operasi menjadi perlu/kebutuhan.
Schedule tambahan yang menunjukkan transaksi arus non-kas yang berpengaruh pada akun modal kerja merupakan hal yang bermanfaat.

Referensi:
Wolk, Harry I. Dodd, James L. dan Rozycki, John J. 2013. Accounting Theory 8th edition. United States of America: SAGE Publications, Inc.

0 komentar:

Posting Komentar