Sabtu, 07 April 2018

Akuntansi Internasional

Devi Ayu Mustikoweni     13/347648/EK/19419
Teori Akuntansi
Bab 10: Akuntansi Internasional
Fenomena yang melatar belakangi:
· Perdagangan dan investasi global (mendunia)
· Pertumbuhan perdagangan dan investasi global
· FDI raksasaà FDI atau Foreign Direct Investment adalah investasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau entitas yang berada di suatu negara ke perusahaan atau entitas di negara lain (google.co.id)
· Pendanaan yang cross-border
· surat berharga ekuitas perusahaan asing listing untuk trading/diperdagangkan pada pertukaran domestik/domestic exchange
· merger perusahaan-perusahaan multinasional yang melewati batas (negara/wilayah)/ cross-border
Peningkatan transaksi bisnis yang menglobal/mendunia telah:
· menguji sistem pelaporan keuangan yang telah ada
· menantang sistem tersebut untuk menerjemahkan aktivitas ekonomi menjadi pelaporan keuangan yang dapat dipahami

Perbedaan Akuntansi Nasional
· Dua model umum dalam pelaporan keuangan:
Model Anglo-American
§ Kehadiran profesi akuntansi yang kuat.
§ Membatasi peran pemerintah.
§ Pentingnya pasar surat berharga/sekuritas untuk meningkatkan modal.
§ Memperluas kebenaran dan keadilan pandangan laporan keuangan yang telah diaudit dan memperluas substansi ekonomi diatas bentuk legal.
Model continental
§ Profesi akuntansi relative lemah.
§ Peran pemerintah yang kuat dalam mempengaruhi regulai akuntansi dan perusahaan.
§ Kedudukan khusus dan utama untuk pengaruh pajak pada akuntansi.
§ Pentingnya pendanaan dengan utang melalui bank dibandingkan meningkatkan ekuitas pada pasar modal.
§ Perlindungan kreditur pada pelaporan laporan keuangan dari pada untuk kebutuhan investor dan luasnya dampak legal dari akuntansi daripada substansi ekonomi.

Model Anglo-American
· United Kingdom/Inggris
Profesi akuntansi sejak pertengahan abad 19.
Pengaruh kuat dari banyak undang-undang perusahaan yang menekankan pengungkapan sejak 1844. Pada 1981 undang-undang perusahaaan sebelumnya semakin kuat.
Tidak ada badan di Inggris yang sepadan dengan SEC di Amerika.
Organisasi besar/utama dari profesi akuntansi yang sudah ada:
§ Institute of chartered accountants in England and Whales,
§ Institute of chartered accountants of Scotland,
§ Institute of chartered accountants in Ireland,
§ Association of Certified Accountants,
§ Institute of Cost and Management Accountants,
§ Chartered institute of public finance and accountancy
Tidak ada badan penyusun standar sebelum 1970. ASSC (Accounting Standard Steering Committee diubah menjadi ASC (Accounting Standard Committee) yang setara dengan APB. Pada 1990 ASC digantikan oleh ASB yang setara dengan FASB.
Penyusunan standar di Inggris mempengaruhi negara-negara persemakmuran (commonwealth)
Selanjutnya, ada dampak yang kuat dari European Union (EU)
· US
Profesi akuntan tidak setua di Inggris
Penyusun standar dinyalakan dari jejak peraturan yang terpusat pada sektor privat.
Pendekatan persekutuan antara pemerintah dan sector privat antara SEC dan FASB dan pendahulunya.
· Kanada
Sebenarnya menggunakan arahan dari Inggris namun pada akhirnya seiring berjalannya waktu malah lebih dipengaruhi oleh Pendekatan US. Dapat dicatat dari Perjanjian Ontario (1966) yang memberikan Komisi Surat Berharga Ontario memiliki kekuatan lebih dari Toronto SX.
CICA (The Canadian Institute of Chartered Accountants, 1940) merupakan penyusun standar pertama. Pada 1973 ASC dan ARC (Accounting Research Committee), dibawah CICA, dibentuk. ARC mempengaruhi organisasi lain menjadi lebih seperti struktur institusi standar akuntansi US.
· Australia
Bertumpu pada Undang-undang perusahaan Inggris, namun beberapa negara bagian juga memiliki undang-undang perusahaan sendiri. Memperluas pengungkapan, bukan aturan pengukuran dan tidak selalu dalam kesepakatan antar satu dengan yang lain.
Kesepakatan didapatkan pada 1987 dengan adanya undang-undang perusahaan federal yang dapat diterapkan pada wilayah kekuasaan Australia. Masing-masing negara bagian kemudian menggunakan UU perusahaan federal. Sudut pandang kebenaran dan keadilan dibutuhkan dengan adanya UU ini namun menjadi kurang pnting pada 1991 ketika outlook yang lebih legal diadopsi.
Dua organisasi professional: ICAA (Institute of Chartered Accountants In Australia) dan ASA (Australian Society of Accountants). Keduanya mengeluarkan Standar akuntansi secara independen sampai 1966. Pada 1966, keduanya mendirikan AARF (Australian Accountancy Research Foundation) sebagai badan pengaturan standar yang baru.
Pada 1984, pemerintah membentuk ASRB (Accounting Standard Review Board) sebagai penyusun standar akuntansi lain. Pada 1988 keduanya digabungkan dan diganti naman pada 1991 menjadi AASB (Australian accounting Standards Boards)
· ASEAN
Diklasifikasikan dalam Anglo-American karena sangat dipengaruhi oleh US, UK, dan IASB.
Negara yang pernah dijajah Prancis tidak sesuai dengan klasifikasi ini.
Profesi akuntansi umum di Filipina, Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Brunei lebih ahli, lanjutan (advance) dibandingkan Myanmar, Vietnam, Kamboja, Laos yang merupakan negara bekas jajahan Prancis.
Usaha harmonisasi regional sudah dibuat:
§ Singapura dan Filipina sudah full mengadopsi,
§ Indoneesia dan Malaysia berkomitmen untuk 2012,
§ Thailand berkomitmen untuk 2013,
§ Brunei dan Vietnam berkomitmen namun tidak ada penentuan tahun,
§ Kamboja, laos, Myanmar tidak menunjukkan keinginan.
Piagam ASEAN merupakan komitmen negara ASEAN mewujudkan satu komunitas ekonomi, satu komunitas keamanan, satu komunitas social budaya untuk mewujudkan proses harmonisasi.
· Belanda
Diklasifikasikan karena hukum perusahaan dan profesi akuntansi memainkan peran penting.
Pengaruh akademi belanda untuk pelaporan keuangan sangat signifikan.
Pihak yang awal/menjadi garda depan dari pelaporan nilai wajar.
· New Zealand
1951 NZSA mulai mengeluarkan standar akuntansi.
1961 membentuk badan penelitian yang mengeluarkan pernyataan praktik standar akuntansi.
1991 NZSA dan NZSX dan komisi surat berharga merekomendasikan badan khusus setara FASB yaitu NZASB.
Akan ada pengembangan kombinasi struktur penyusun standar akuntansi antara Australia dan New Zealand.
Model Kontinental
· Prancis
Rencana umum yang diperhitungkan:,digambarkan 1947, direvisi 1957 dua kali, 1982, diperluas 1986, berisi:
§ A national uniform chart of accounts.
§ Penjelasan aturan teknis.
§ Penjelasan akun yang didebit dan dikredit.
· Jerman
Penyusun standar dan GAAP tidak ada.
Berfokus pada fungsi audit.
1965 bergeser ke model Anglo-American, dengan sinyal:
§ Mengadopsi EU 4 dan 7 secara langsung.
§ Perusahaan Jerman yang memiliki anak perusahaan asing menunjukan segmen pendapatan dan investasi.
§ Banyak perusahaan Jerman membuat laporan arus kas padahal tidak diwajibkan.
· Jepang
Negara non-kontinental dengan model continental.
Tipe ekonomi dominan oligopoli.
ASBJ memiliki profil yang relative lemah.
Pemerintah mendominasi
Dimungkinkan adanya pergeseran mendekat dari pemerintah ke institusi seperti SEC
Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional
· Faktor yang mendasari:
Transportasi dan komunikasi global,
Perdagangan global,
Perusahaan multinasional,
Pendanaan melewati batas (batas negara/ wilayah).
· Harmonisasi: de facto dan de jure.
· Proses harmonisasi: 1960-an ada berbagai kelompok studi internasional akuntansi, 1973 IASC, dan 2004 IASB.
· Harmonisasi di zona EU
Komunitas batu bara dan besi (ECSC) pada 1952
EFTA 1952
EU 1967
· IASB
Hingga saat ini lebih dari 100 negara mengadopsi atau konvergensi IFRS
Usaha konvergensi dengan FASB
Usaha konvergensi dengan ASBJ Jepang.


Referensi:
Wolk, Harry I. Dodd, James L. dan Rozycki, John J. 2013. Accounting Theory 8th Edition. United States of America: SAGE Publications, Inc.
Devi Ayu Mustikoweni     13/347648/EK/19419
Teori Akuntansi
Konvergensi IFRS
Perbedaan standar akuntansi di berbagai belahan dunia dirasa menjadi hambatan dalam perkembangan kondisi ekonomi. Hal itu memunculkan isu konvergensi agar secarra global ada standar yang sama yang dapat diterapkan pada semua negara dan mampu mempermudah proses transaksi antar negara. Konvergensi kearah akuntansi internasional akan mengakomodir kebutuhan perusahan multinasional yang melakukan transaksi lintas negara. Hal itu juga akan meminimalisir bahkan menghilangkan persepsi berbeda dari antar negara terkait dengan laporan keuangan yang mereka buat.

Apa itu IFRS?
IFRS yang disusun IASB diterbitkan sebagai upaya memperkuat arsitektur keuangan global sekaligus sebagai solusi jangka panjang transparansi informasi keuangan. IFRS berisi berbagai standar dan praktik internasional mengenai pelaporan keuangan. IASB dahulu bernama IASC dan mengeluarkan IAS.
Tujuan penerapan IFRS, dalam Wiyani, adalah :
1. Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mengandung informasi berkualitas tinggi.
2. Transparansi bagi pengguna laporan dan dapat dbandingkan sepanjang periode yang disajikan.
3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
4. Mengingkatkan investasi.
Indonesia saat ini menerapkan PABU yang disusun IAI dengan standar SAK. Dahulu SAK ini menggunakan PAI. Indonesia dahulu mengacu pada GAAP yang disusun oleh FASB yang terbit dalam SFAS. Sebelumnya, Indonesia menggunakan sistem pembukuan/bookkeeping Belanda. Di Indonesia, konvergensi kearah IFRS memunculkan berbagai pro dan kontra, namun IAI telah menetapkan bahwa mulai 2012 Indonesia menerapkan IFRS.
Berikut adalah perkembangan standar akuntansi Indonesia mulai dari awal sampai dengan saat ini yang menuju konvergensi dengan IFRS (Sumber: Ikatan Akuntan Indonesia dalam Gamayuni).
a) di Indonesia selama dalam penjajahan Belanda, tidak ada standar Akuntansi yang dipakai. Indonesia memakai standar (Sound Business Practices) gaya Belanda.
b) sampai Thn. 1955 : Indonesia belum mempunyai undang – undang resmi / peraturan tentang standar keuangan.
c) Tahun. 1974 : Indonesia mengikuti standar Akuntansi Amerika yang dibuat oleh IAI yang disebut dengan prinsip Akuntansi.
d) Tahun. 1984 : Prinsip Akuntansi di Indonesia ditetapkan menjadi standar Akuntansi.
e) Akhir Tahun 1984 : Standar Akuntansi di Indonesia mengikuti standar yang bersumber dari IASC (International Accounting Standart Committee)
f) Sejak Tahun. 1994 : IAI sudah committed mengikuti IASC / IFRS.
g) Tahun 2008 : diharapkan perbedaan PSAK dengan IFRS akan dapat diselesaikan.
h) Tahun. 2012 : mengadopsi IFRS


Mengapa Akuntansi Internasional?
Alasan munculnya akuntansi internasional atau yang dikenal dengan IFRS, adalah sebagai berikut :
1. Semakin luasnya jangkauan perusahaan multinasional.
2. Adanya investasi dari dan ke luar negeri.
3. Fluktuasi keuangan yang menimbulkan perubahan kurs valas
4. Di dalam pasar modal USA yaitu NYSE (New York Stock Exchange), dimana terdapat 1.200 perusahaan asing yang terdaftar.

Akuntansi internasional digunakan sebagai dasar akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi  seluruh dunia. (Iqbal, Melcher dan Elmallah dalam Novi). Menurut Choi dalam Wiyani, akuntansi internasional memiliki tiga pengertian, antara lain:
1. Konsep Parent Foreign Subdiary Accounting : menganggap akuntansi internasional sebagai proses penyusunan laporan konsolidasi perusahaan induk dan cabang yang ada di berbagai negara.
2. Konsep Comparative/internasional Accounting : memberikan penekanan pada upaya mempelajari perbedaan akuntansi di berbagai Negara.
3. Konsep Universal atau World Accounting : kerangka dan prinsip akuntansi berlaku  secara global atau di semua negara.
Perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Pada kondisi ekspor, kesulitan timbul ketika perusahaan domestik ingin melakukan investigasi kelayakan perusahaan asing dan ketika pembeli menggunakan mata uang asing untuk transaksi dengan mereka. Pada kondisi impor, perusahaan pembeli domestik harus mempertimbangkan kurs mata uang domestik terhadap mata uang asing yang telah disepakati untuk denominasi pembayaran.
Perusahaan akan terlibat dalam akuntansi internasional saat mereka membuka operasi di luar negeri, dalam bentuk lisensi produksi atau pendirian anak perusahaan di luar negeri. Perusahaan multinasional yang beroperasi di berbagai negara mendorong pentingnya akuntansi internasional. Pasar modal yang tumbuh pesat diiringi kemajuan teknologi komunikasi dan informasi memungkinkan transaksi real time di pasar modal internasional.

Berbagai faktor yang mempengaruhi sistem akuntansi, praktik-praktik akuntansi beserta pengungkapan informasi finansial perusahaan di berbagai negara menurut Christoper Nobes dan Robert Parker dalam Novi, adalah sebagai berikut :
1.Sistem hukum peraturan perusahaan, termasuk sistem dan prosedur akuntansi, banyak dipengaruhi oleh sistem hukum yang berlaku. Beberapa negara seperti Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda menganut sistem hukum yang codified Roman law. Sementara Inggris, Amerika Serikat,dan negara-negara persemakmuran Inggris menganut sistem common law.
2.Sumber pendanaan membagi perusahaan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama sebagian besar dananya dari para pemegang saham di pasar modal (shareholder). Kelompok kedua mendapatkan sebagian besar dananya dari bank, negara atau dana keluarga.
3.Sistem perpajakan mempengaruhi sistem akuntansi dengan menentukan pengukuran akuntansi (accounting measurement). Di Jerman, pembukuan menurut pajak harus sama dengan pembukuan komersial. Berbeda dengan Inggris, Amerika Serikat dan Indonesia yang memiliki aturan-aturan yang berbeda antara perpajakan dan komersial perusahaan.
4.Profesi akuntan di beberapa negara dipisahkan sebagai ahli perpajakan atau hanya sebagai akuntan perusahaan. Anggota suatu badan yang mengatur standar akuntansi bisa terdiri dari kalangan akuntan public saja atau mengikutsertakan pihak-pihak dari dunia usaha, industri, pemerintah dan kalangan pendidik.
5.Inflasi Negara dengan tingkat inflasi mencapai ratusan persen per tahun, seperti di Amerika Selatan, relevn menggunaan metode general price level adjustment karena adanya kebutuhan untuk menganalisis laporan keuangan secara lebih tepat dibandingkan menggunakan historical cost.
6.Teori Akuntansi. Contoh pengaruh teori akuntansi terhadap praktik akuntansi adalah disusunnya conceptual framework.
7.Accident of History. Sistem dan praktik akuntansi tidak lepas dari kondisi politik dan ekonomi negara bersangkutan. Kejadian-kejadian tertentu biasanya memberikan pengaruh dalam penerapan metode tertentu.

Guna mengatasi berbagai perbedaan perlakuan akuntansi yang muncul, maka:
1. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan primer dan sekunder,
2. Menganut single-domicile reporting yaitu laporan keuangan disusun sesuai dengan standar domisili perusahaan, atau
3. Laporan keuangan disusun berdasarkan standar internasional.

Standarisasi, Harmonisasi dan Konvergensi
Standarisasi adalah penetapan aturan yang kaku, sempit dan bisa jadi hanya satu dstandar untuk segala situasi. Hal ini sulit diterapkan secara internasional. Harmonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka. Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas/kesesuaian praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan. Sehingga negara boleh menerapkan standar yang berbeda asal tidak melanggar/bertentangan dengan standar akuntansi internasional. Istilah harmonisasi digunakan pada 1980an-1990an sementara profesi akuntan dunia menggunakan istilah konvergensi mulai tahun 1990. Harmonisasi akuntansi mencakup: standar akuntansi (berkaitan pengukuran dan pengungkapan), pengungkapan yang dibuat perusahaan public terkait penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek dan standar audit. Manfaat harmonisasi internasional: semua laporan menggunakan bahasa inggris sebgaia bahasa induk, kalangan usaha mendapat manfaat cukup besar dalam perencanaan biaya, biaya sistem dan pelatihan. Kerugian harmonisasi: perpajakan dan jaminan social berpengaruh pada efisiensi nasional.
GAAP terharmonisasi memiliki manfaat: pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia sehingga mengarah pada efisiensi alokasi modal, investor dapat membuat keputusan investasi lebih baik dengan portofolio yang lebih beragam dan resiko keuangan berkurang, perusahaan dapat memperbaiki pengambilan keputusan strategis merger dan akuisisi, gagasan terbaik dapat disebarkan dan mengembangkan standar global berkualitas tinggi.

Komentar atas Internasionalisasi Standar Akuntansi
Penentuan standar internasional merupakan solusi sederhana untuk masalah yang rumit dan dianggap taktik KAP besarr yang menyediakan jasa akuntansi internasional untuk memperluas pangsa pasarnya. Standar dianggap berlebihan dan menambah tekanan sosial, politik, budaya dan ekonomi negara untuk memenuhi ketentuan internasional yang rumit dan mahal. Ada tidaknya GAAP global, pasar modal internasional dianggap telah berkembang dengan baik. Harmonisasi tidak akan terwujud karena tidak ada pihak dominan, badan berwenang yang berkemampuan mengadopsi GAAP global.

Konvergensi yang Ditawarkan IASB
IASB menginginkan anggota-anggotanya menggunakan standar yang konvergen dengan IFRS. Pengaturan yang konvergen akan meningkatkan daya banding laporan. Konvergensi mencakup penghapusan perbedaan secara bertahap.

Konvergensi IFRS
DSAK Ikatan Akuntan Indonesia merevisi dan mengesahkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dalam rangka konvergensi dengan International Accounting Standards (IAS) dan International financial reporting standards (IFRS). Posisi IFRS/IAS yang sudah diadopsi adalah seperti yang tercantum dalam daftar- daftar berikut ini:
PSAK No. 13, No. 16, No. 30 (ketiganya revisi tahun 2007, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2008), PSAK No. 50 dan No. 55 (keduanya revisi tahun 2006 yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009). PSAK No. 13 (revisi 2007) tentang Properti Investasi yang menggantikan PSAK No. 13 tentang Akuntansi untuk Investasi (disahkan 1994), PSAK No. 16 (revisi 2007) tentang Aset Tetap yang menggantikan PSAK 16 (1994) : Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dan PSAK 17 (1994) Akuntansi Penyusutan, PSAK No. 30 (revisi 2007) tentang Sewa menggantikan PSAK 30 (1994) tentang Sewa Guna Usaha. PSAK No. 50 (revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan yang menggantikan Akuntansi Investasi Efek Tertentu, PSAK No. 55 (revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran yang menggantikan Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. (Gamayuni, 2009)

Konvergensi oleh IAI
Ada beberapa pilihan untuk konvergensi. Adaptasi atau membuat standar sendiri disesuaikan dengan IFRS, adopsi atau mengambil langsung dari IFRS/menggunakan IAS apa adanya, atau harmonisasi. Harmonisasi adalah, menentukan mana saja yang harus diadopsi, sesuai dengan kebutuhan asal tidak bertentangan dengan IFRS. Contohnya adalah PSAK (pernyataan standar akuntansi keuangan) nomor 24, mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19. Standar ini berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit.
Manfaat Adopsi penuh:
1. Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan menggunakan SAK internasional.
2. Meningkatkan arus investasi global dengan transparansi.
3. Menurunkan biaya modal.
4. Menciptakan efisiensi.
Strategi adopsi ada dua cara:
1. Big Bang Strategy, adopsi penuh sekaligus tanpa transisi.
2. Gradual Strategy, adopsi secara bertahap dengan transisi.

Menurut Nobes dan Parker dalam Gamayuni, rintangan yang paling fundamental dalam proses harmonisasi adalah:
(1) perbedaan praktek akuntansi yang berlaku saat ini pada berbagai negara,
(2) kurangnya atau lemahnya tenaga profesional atau lembaga profesional di bidang akuntansi pada beberapa negara,
(3) perbedaan sistem politik dan ekonomi pada tiap-tiap negara.
Menurut Lecturer Ph. Diaconu Paul (2002), hambatan dalam menuju harmonisasi adalah:
(1) Nasionalisme tiap-tiap negara,
(2) Perbedaan sistem pemerintahan pada tiap-tiap negara,
(3) Perbedaan kepentingan antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi proses harmonisasi antar negara,
(4) Tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi.

Referensi:
Gamayuni, Rindu Rika. 2009. Perkembangan Standar Akuntansi keuangan Indonesia Menuju Internasional Financial Reporting Standards. JAk Juli 2009
Novi. 2014. Akuntansi Internasional. Diakses 27 Mei 2016 melalui http://vienovidelusion.blogspot.com/2014/04/akuntansi-internasional.html
Wiyani, Natalia Titiek. Standarisasi, Harmonisasi, dan Konvergensi IFRS

0 komentar:

Posting Komentar