Kamis, 18 Januari 2018

Tadabbur At Taghaabun 10: Takdzib

Tadabbur At Taghaabun 10: Takdzib
4 Januari 2018 16.00-17.30
Darush Sholihat, DIY
Ust. Syatori Abdur Rauf

Al Anbiyaa
87. Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, "Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim."

Jangan suka berbuat dzalim pada diri sendiri

At Taghaabun
10. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

Kufur dan mendustakan ayat-ayat Alloh SWT

Kafaru: secara bahasa menghalangi/menutupi -->
Menghalangi nikmat didatangkannya Nabi Muhammad SAW.

Mereka tau bahwa akan turun nabi terakhir. Nashara, Yahudi dan Ahlul Kitab menganggapnya kenikmatan namun mereka menolak ketika Rasulullah telah datang.

Kadzabu: mendustakan ayat-ayat Alloh SWT

Kafaru kita selamat tidak?
Kita beriman sehingga, alhamdulillah, kita bukan tergolong yg kafaru.

Apakah kita selamat dari kadzabu?
Takdzib-->mendustakan ayat-ayat Alloh SWT

Apakah ketika kita beriman, ada unsur takdzib kepada ayat-ayat Alloh SWT?
Sudah jadi keumuman bahwa salah satu penyakit hati adalah takdzib. Takdzib ini bisa menyerang orang-orang yang beriman.

Mewaspadai takdzib perusak iman--> bagaikan "karena setitik nila rusak susu sebelanga" karena adanya takdzib, iman bisa rusak.

Adakah orang yang mendustakan apa yang sudah diimani? Nah inilah takdzib​, mendustakan sesuatu yang kita percayai. Dusta pasti dilakukan oleh orang yg tau bahwa itu dusta. Orang yg berdusta adalah orang yg mengatakan hal yang bertentangan dengan kenyataan. Orang yg berdusta tidak mampu berdusta/membohongi dirinya sendiri.

Takdzib
--> adalah penyakit hati yg aneh, yg membuat manusia berperilaku aneh
--> mendustakan apa yg sudah diketahui dg ilmu

Entah mengapa ketika urusan kebenaran dan ayat-ayat Alloh SWT takdzib bisa terjadi, padahal tentang hal lain tidak seperti itu.

Contohnya roti basi, pasti tidak ada yang mau memakan. Singa tidak ada yang berani mendekati.

Sudah bersihkah kita dari takdzib?
Kok bisa ada takdzib?
Takdzib ada 3 macam:
-Takdzib orang kafir
Bil qalbi wal 'amali: dengan hati dan perbuatan
Hati tidak mempercayai Laa illa ha illallah, perbuatan seperti menyembah selain Alloh SWT maupun atheis
-Takdzib orang munafiq
Bil qalbi dunal 'amali: dengan hati namun tidak dengan perbuatan
Mereka tidak mempercayai islam tetapi karena islam sudah menjadi kekuatan besar maka mereka menunjukkan dengan perbuatan.
Sholat tetapi sholatnya dengan rasa berat.
-Takdzib orang beriman (mukmin)
Bil 'amali dunal qalbi: mendustakan dengan amalan tapi tidak secara hati

Percayakah Alloh SWT Maha Melihat apapun yg kita perbuat?
Suara hati kita membenarkan.
Pernahkah kita melakukan perbuatan yg kita tau Alloh SWT tidak menyukainya?
Pernahkah sholat di akhir waktu?
Pernahkah melakukan perbuatan yg sia-sia?
Takdzib?

Kucing akan mencuri ikan, ketika kita melihat, ia lari karena takut dan mengetahui bahwa hal itu tidak disukai kita. Ia tidak mengaji.

Percayakah kalau Alloh SWT sudah Menjamin rizqi hidup kita?
Saat kita bekerja dan berdagang, untuk apakah kita melakukannya?
Kita bekerja dan berdagang dalam rangka melakukan amal, Alloh SWT suka/senang jika kita menjemput rejeki dengan berusaha (bekerja dan berdagang), sehingga kita melakukan usaha dengan jujur. Alloh SWT yg akan menjamin rejeki. Jika sudah berusaha dengan kerja keras, memeras tulang, memeras keringat, dapatnya 5000, maka memang jatah rejekinya 5000 tetapi amalnya insyaa Alloh banyak.

Pernahkah kita menunda sholat karena kerja/dagangan? Jika iya maka masih ada unsur takdzib. Alloh SWT yg Memanggil untuk sholat dan Alloh SWT yg Memberikan rejeki kita.

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara"
Alloh SWT tidak Menyebut golongan, madzhab, pilihan, suku, bangsa, dsb. Ada yang karena qunut menganggap pihak lain lebih rendah dsb. Hanya karena perbedaan pendapat memandang yg lain tidak lebih baik.

Sudah bersihkah kita dari penyakit takdzib?
Karena ada penyakit maka perlu diobati, obatnya hanya ada satu yaitu "Jangan"

Jangan Takdzib

Kadang ketika kita mengetahui akibat melanggar larangan kita lebih bisa menghindari untuk melakukan hal itu, walaupun ini tidak menjadi jaminan.

0 komentar:

Posting Komentar