Bumi Indonesiaku Menangis
Bumi Indonesiaku melihat anak-anaknya sibuk dengan gadget mereka.
Bumi Indonesiaku melihat anak-anaknya sibuk menggandeng pacar dari pada bukunya.
Bumi Indonesiaku terpana, gadget telah menjadi sahabat manusia.
Bumi Indonesiaku terkesima, anak SMP sudah jadi orang tua.
Bumi Indonesiaku melihat pemimpin-pemimpinnya ribut karena harta.
Bumi Indonesiaku melihat pemimpin-pemimpinnya ribut karena tahta.
Bumi Indonesiaku hanya diam, sudah biasa, itu kata rakyatnya.
Bumi Indonesiaku menyimpan tanya, rakyatnya berkata, itu urusan mereka.
Mengapa begini? Mengapa begitu? Tanya Bumi Indonesiaku,
Kata rakyatnya, kami hanya "wong cilik", yang tak paham akan hal itu,
Wong cilik, yang masih memikirkan cara agar dapur mengepul,
Wong cilik, yang masih memikirkan cara agar anak-anak tersenyum.
Bumi Indonesiaku rasanya semakin renta, dengan hutan yang gundul dan polusi udara.
Bumi Indonesiaku rasanya semakin merana, karena alamnya dan juga manusianya.
Sleman, 8 Oktober 2017
Sebuah puisi lama oleh Devi Ayu Mustikoweni
Sabtu, 12 Januari 2019
Bumi Indonesiaku Menangis
Diposting oleh DamustikaDevi di 06.25
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Numpang promo ya Admin^^
ajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajoqq^^com...
segera di add Whatshapp : +855969190856
Posting Komentar