Menyiapkan Masa Depan dengan Amal
Oleh: Ust. Syatori
21/9/2017 Darush Sholihat
Masa sekarang: masa saat ini
Masa depan: masa yg di depannya tidak ada masanya lagi, masa setelah kita meninggal
1. Asshohabul yamin: surga
2. Asshohabul syimal: neraka
Kita harus bertekad bahwa masa depan kita, tidak ada masa depan kecuali surga.
Jika masa depan kita adalah surga, apakah masa lalu kita sudah bernilai surga?
Amalan-amalan ahli surga-->
Ahlul jannah wa ahlul khoir, ahli surga pastilah ahli kebaikan.
Sosok/orang yang dengan kebaikan sudah menyatu dan tidak bisa lepas, seseorang yang dimanapun akan tetap menyatu dengan kebaikan tadi. Seperti menyatunya hawa sejuk dengan kita ketika di pegunungan.
Ahli kebaikan sangat memperhatikan kebaikan hingga kebaikan pun memperhatikan dirinya. Jika dianalogikan, seperti suami istri yang saling memperhatikan. Tanda kebaikan sedang menyapa kita adalah merasa ada yang kurang atau tidak nyaman jika kita tidak melakukan kebaikan tadi.
Pada tingkat tertentu kebaikan itu yang protes. Ada sahabat yang sebelum tidur selalu membaca surat Al Baqarah. Suatu hari beliau lupa, di dalam tidur itu ia bermimpi diseruduk sapi betina.
Sebaliknya, seperti dosa, ia biasa tidak melakukan dosa lalu ia akan melakukan dosa, sebelum ia melakukan dosa, ada yang menghalanginya.
Kebaikan: amal benar yang membuat kita mulia.
Contoh: ada orang yang sholat selalu tepat waktu tetapi tetap melakukan kejelekan maka yang ia lakukan hanya amal benar dan tidak menjadi kebaikan olehnya. Sholatnya tidak menjadi amal sholih. Orang dihina menjadi tersinggung itu tidak salah, jika ia memaafkan maka akan jadi kebaikan.
Kapan amal dikatakan benar?
Amal akan dikatakan benar ketika amal itu bermakna ibadah.
"Dan tiadalah Aku Menciptakan jin dan manusia kecuali mereka beribadah kepada-Ku"
Tersinggung karena dihina itu sudah didesain oleh Alloh SWT sehingga akan bernilai ibadah, namun hal ini belum tentu jadi kebaikan.
Kapan amal dikatakan mulia?
Amal dikatakan mulia jika bernilai akhirat. Seperti orang yang tersinggung lalu memaafkan. Ketika ditimpa musibah kita merasa susah (benar=ibadah) lalu bersabar (mulia). Putera Rosulullah SAW, Ibrahim, meninggal lalu beliau menangis, itu juga hal benar dan ikhlas.
Kriteria khusus amal bermakna ibadah:
1. Melaksanakan perintah Alloh SWT baik wajib ataupun sunnah. Matahari terbit karena diperintahkan Alloh SWT sehingga itu ibadahnya matahari.
2. Meninggalkan larangan Alloh SWT baik larangan haram maupun makruh.
3. Dilakukan karena dan dengan sepenuh hati yang mencintai Alloh SWT.
Poin ketiga ini merupakan hal penting.
Jika bukan perintah namun bukan larangan. Bisakah nonton bola beramal akhirat?
Amal sia-sia tidak bisa bernilai akhirat. Tanda baiknya orang islam adalah meninggalkan yang tidak ada manfaatnya.
Jika menyiapkan makanan dan menunggu waktu berbuka untuk menyegerakan berbuka (sunnah), menunggu sambil tilawah.
Al Muzzammil:8
"Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati".
Kita mengundang seseorang dan orang itu datang, namun dengan wajah cemberut dan sinis tentu kita merasa tidak enak. Analogikan hal itu dengan ketika kita diundang dengan adzan untuk sholat.
Kamis, 21 September 2017
Menyiapkan Masa Depan dengan Amal
Diposting oleh DamustikaDevi di 22.45Minggu, 17 September 2017
Tafsir QS At Thur 25-34: Rejeki, Rahmat Alloh SWT dan Keyakinan
Diposting oleh DamustikaDevi di 00.00I-Lecture 17 September 2017
(Masjid Kampus UGM 06.30-selesai)
Ust Abu Abdirrahman, S.Pd.I., M.P.I
Tafsir Imam Al Qurtubi
QS At Thur
25. Dan sebagian mereka berhadap-hadapan satu sama lain saling bertegur sapa.
Mereka saling bertanya-tanya (kepada ulama) amalan apa yang menyebabkan sampai pada tingkat yang tinggi di surga?
Rejeki itu sudah diatur, ada orang yang masuk melalui pintu puasa, pintu sholat malam, pintu sedekah, pintu menyampaikan ilmu, pintu mencari ilmu.
Rosulullah SAW bersabda, "Jadilah kalian orang yang berilmu ('aliman), atau (setidaknya) jadilah penuntut ilmu (muta'aliman, active learning), atau (setidaknya) jadilah pendengar ilmu (mustami'an, passive learning), atau (setidaknya) jadilah pendukung aktivitas keilmuan (muhibban), dan jangan jadi yang kelima (yaitu yang bukan keempat kriteria di atas), maka kalian akan binasa".
Lebih utama menuntut ilmu atau jihad fi sabilillah?
Jika orangnya cerdas, hafalannya kuat, lebih utama menuntut ilmu dan jika orangnya fisiknya kuat tapi kurang cerdas lebih utama jihad fi sabilillah.
Orang punya rejeki yg berbeda-beda dan dimudahkan untuk melakukan ibadah yang berbeda-beda.
QS At Thur
26. Mereka berkata, "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab).
Ketika mereka dekat dengan Rasulullah SAW merasa surga itu dekat tetapi ketika pulang ke rumah mereka merasa surga itu jauh.
Mereka bertanya pada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW menyampaikan bahwa itu hal yang wajar ketika di majelis ilmu merasa keimanan naik tapi jauh dari majelis ilmu menjadi jauh.
Ketika di dunia, merasa takut dan khawatir adalah hal yang wajar dan bagian dari keimanan. Rasa takut pada azab, neraka, dsb.
QS At Thur
27. Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka.
Karunia berupa surga dan ampunan; taufik dan hidayah.
Taufik atau hidayah dahulu?
Seharusnya mendapat hidayah (hidayah mendapat ilmu) dahulu baru taufik (hidayah tergeraknya hati untuk menjalankan apa yang didapat dari ilmu)
ٱلسَّمُومِ
Azab neraka-->Salah satu nama neraka adalah assamuum, azab berupa hawa panas
QS At Thur
28. Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu. Dialah Yang Maha Melimpahkan kebaikan, Maha Penyayang."
Di dalam dunia ada surga, barang siapa yang tidak masuk di surga dunia tidak masuk ke surga di akhirat. Surga itu adalah beribadah pada Alloh SWT.
Kami masuk ke surga karena Alloh SWT Mengampuni kelalaian-kelalaian kami (orang-orang yg beriman)
Tidak akan masuk surga seseorang dengan amal-amal kalian (manusia termasuk Rosulullah SAW), Alloh SWT Memberikan rahmat pada Rosulullah SAW sehingga Rosulullah SAW bisa masuk surga.
Alloh SWT tidak pernah menyalahi janji. Ini merupakan ujian bagi kita, sehingga hamba itu berdasarkan keyakinannya pada Alloh SWT. Masalahnya bukan pada Alloh SWT tetapi pada kita, apakah kita pantas dan layak diberikan pertolongan Alloh SWT. Maka kita perlu memantaskan diri agar mendapatkan pertolongan itu.
QS At Thur
29. Maka peringatkanlah, karena dengan nikmat Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula orang gila.
Cap tersebut merupakan sunatullah yang sudah tertulis di Al Qur'an. Rosulullah SAW membiarkan orang-orang memberikan cap tersebut dan membuktikannya dengan menemui Rosulullah SAW.
Orang dari Makkah datang untuk membuktikannya dan setelah bertemu, itu merupakan pintu hidayah bagi orang itu.
Terkadang hidayah datang dengan diawali kebencian, contohnya kisah Umar bin Khatab
QS At Thur
30. Bahkan mereka berkata, "Dia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kecelakaan menimpanya."
31. Katakanlah (Muhammad), "Tunggulah! Sesungguhnya aku pun termasuk orang yang sedang menunggu bersama kamu."
Menunggu siapa yang akan mendapatkan kebinasaan. Ini adalah titik ketika mereka sudah tidak bisa bertemu lagi sehingga saling melaknat.
QS At Thur
32. Apakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk mengucapkan (tuduhan-tuduhan) ini ataukah mereka kaum yang melampaui batas?
أَحْلَٰم-->akal
Pikiran-->otak
Akal-->hati
Mereka mendengar tetapi pura-pura tidak mendengar
Pendengaran sering disebutkan pertama dari penglihatan karena ilmu dan hidayah bisa didapatkan dari mendengar. Syaiton sering mengganggu manusia dengan menutup pendengaran manusia, contohnya ketika terlambat subuh itu telinganya dikencingi syaiton.
QS At Thur
33. Ataukah mereka berkata, "Dia (Muhammad) mereka-rekanya." Tidak! Merekalah yang tidak beriman.
34. Maka cobalah mereka membuat yang semisal dengannya (Al-Qur'an) jika mereka orang-orang yang benar.
Rangkuman hikmah:
1. Keutamaan rasa takut di dunia terhadap azab akhirat
2. Keutamaan berdoa dan menundukkan/merendahkan diri di hadapan Alloh SWT
3. Wajib untuk mengingatkan bagi orang yang memiliki ilmu dan sunnah
4. Tercelanya sihir dan keharaman sihir. Tukang sihir adalah mereka yang mengetahui sesuatu yang gaib.
5. Tercelanya sikap berlebih-lebihan karena sumber kebinasaan
6. Diharamkannya dusta secara mutlak. Dusta ini seseorang yang menyebutkan sesuatu yang berbeda dari kenyataan bukan sesuatu yang dipahami berbeda dengan orang lain. Utamanya dusta atas nama Alloh SWT dan Rosulullah SAW.
Tanya jawab:
1. Karyawati yang kegiatannya padat, orang tua melarang resign, wanita janda tanpa anak, bagaimana seharusnya?
Wanita tidak punya kewajiban mencari nafkah sehingga tidak perlu mencari pekerjaan yang kegiatannya padat. Status janda rentan pada fitnah. Jika tidak begitu maka mencari seseorang yang bisa menafkahi.
2. Bekerja di tempat yang mengutamakan uang dan tidak percaya do'a? Lebih baik mencari pekerjaan lain, kalau tidak ada maka tergantung keyakinan pribadi.
3. Menikah dengan sepupu dekat bagaimana? Sebenernya dibolehkan, hanya di Indonesia tidak familiar.
Minggu, 10 September 2017
Apa sih trauma itu?
Diposting oleh DamustikaDevi di 02.57
Foto diambil oleh Laras
"Trauma is an emotional response to a terrible event like an accident, rape or natural disaster. Immediately after the event, shock and denial are typical. Longer term reactions include unpredictable emotions, flashbacks, strained relationships and even physical symptoms like headaches or nausea" is the definition of trauma from American Psychological Association (American Psychological Association, -)
Menurut KBBI, trauma adalah keadaan jiwa atau tingkah laku yang tidak normal sebagai akibat dari tekanan jiwa atau cedera jasmani (KBBI online).
Berdasarkan dua definisi tersebut trauma merupakan reaksi seseorang dalam bentuk keadaan jiwa ataupun tingkah laku akibat pengalaman buruk. Trauma juga dapat menyebabkan reaksi dalam jangka panjang seperti teringat kembali hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman buruk itu, perasaan yang tidak biasa, hingga rasa sakit secara fisik.
Trauma dapat terjadi karena beberapa hal. Beberapa hal penyebab trauma antara lain terjadinya kejadian yang tidak diharapkan, tidak ada persiapan, ada rasa ketidakmampuan untuk mencegah hal itu terjadi, terjadi berulang-ulang, seseorang melakukan kekejaman/kedzaliman secara sengaja, dan terjadi ketika masa anak-anak. Sidran Institute juga memaparkan bahwa beberapa kondisi membuat seseorang lebih mudah mengalami trauma, antara lain stres berlebih, baru mengalami kehilangan beruntun, atau pernah mengalami trauma sebelumnya (Robinson, Smith, dan Segal, 2017)
Salah satu hal yang membuatku menuliskan ini adalah untuk menganalisis trauma yang terjadi pada seseorang beberapa waktu ini. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, beberapa hal yang mungkin menyebabkan trauma adalah peristiwa yang ia alami tidak pernah diprediksi akan terjadi, ia tidak menyiapkan apapun untuk menghadapinya, sebenarnya kejadian itu berlangsung dalam waktu yang tidak sebentar sehingga sudah memberikan tumpukan tekanan psikologis, seseorang yang ia anggap baik ternyata sengaja melakukan hal tersebut, dan ia juga mengalami kekerasan secara verbal di tempat umum yang dilakukan oleh orang tersebut.
Trauma dapat dilihat dari beberapa gejala fisik dan psikis yang merupakan reaksi yang wajar atas kejadian yang tidak wajar yang telah terjadi. Beberapa bentuk gejala oleh Sidran Institute antara lain: goncangan, penolakan, rasa tidak percaya, keragu-raguan, kesulitan berkonsentrasi, kemarahan, mudah marah/tersinggung, suasana hati yang mudah berubah, kegelisahan dan ketakutan, rasa bersalah, malu, menyalahkan diri sendiri, menarik diri dari orang-orang, sedih dan tidak punya harapan, merasakan kehampaan atau tidak merasakan apapun (mati rasa) (Robinson, Smith, dan Segal, 2017). Gejala fisik yang dirasakan antara lain insomnia, mimpi buruk, kelelahan, mudah terkejut, sulit berkonsentrasi, peningkatan detak jantung, kegelisahan secara fisik seperti menggerakkan bagian tubuh tertentu, rasa sakit dan luka, dan ketegangan pada otot (Robinson, Smith, dan Segal, 2017). Gejala itu dapat muncul dalam jangka waktu tertentu dan dapat pula muncul ketika teringat pada kejadian penyebab trauma.
"Trauma is an emotional response to a terrible event like an accident, rape or natural disaster. Immediately after the event, shock and denial are typical. Longer term reactions include unpredictable emotions, flashbacks, strained relationships and even physical symptoms like headaches or nausea" is the definition of trauma from American Psychological Association (American Psychological Association, -)
Menurut KBBI, trauma adalah keadaan jiwa atau tingkah laku yang tidak normal sebagai akibat dari tekanan jiwa atau cedera jasmani (KBBI online).
Berdasarkan dua definisi tersebut trauma merupakan reaksi seseorang dalam bentuk keadaan jiwa ataupun tingkah laku akibat pengalaman buruk. Trauma juga dapat menyebabkan reaksi dalam jangka panjang seperti teringat kembali hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman buruk itu, perasaan yang tidak biasa, hingga rasa sakit secara fisik.
Trauma dapat terjadi karena beberapa hal. Beberapa hal penyebab trauma antara lain terjadinya kejadian yang tidak diharapkan, tidak ada persiapan, ada rasa ketidakmampuan untuk mencegah hal itu terjadi, terjadi berulang-ulang, seseorang melakukan kekejaman/kedzaliman secara sengaja, dan terjadi ketika masa anak-anak. Sidran Institute juga memaparkan bahwa beberapa kondisi membuat seseorang lebih mudah mengalami trauma, antara lain stres berlebih, baru mengalami kehilangan beruntun, atau pernah mengalami trauma sebelumnya (Robinson, Smith, dan Segal, 2017)
Salah satu hal yang membuatku menuliskan ini adalah untuk menganalisis trauma yang terjadi pada seseorang beberapa waktu ini. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, beberapa hal yang mungkin menyebabkan trauma adalah peristiwa yang ia alami tidak pernah diprediksi akan terjadi, ia tidak menyiapkan apapun untuk menghadapinya, sebenarnya kejadian itu berlangsung dalam waktu yang tidak sebentar sehingga sudah memberikan tumpukan tekanan psikologis, seseorang yang ia anggap baik ternyata sengaja melakukan hal tersebut, dan ia juga mengalami kekerasan secara verbal di tempat umum yang dilakukan oleh orang tersebut.
Trauma dapat dilihat dari beberapa gejala fisik dan psikis yang merupakan reaksi yang wajar atas kejadian yang tidak wajar yang telah terjadi. Beberapa bentuk gejala oleh Sidran Institute antara lain: goncangan, penolakan, rasa tidak percaya, keragu-raguan, kesulitan berkonsentrasi, kemarahan, mudah marah/tersinggung, suasana hati yang mudah berubah, kegelisahan dan ketakutan, rasa bersalah, malu, menyalahkan diri sendiri, menarik diri dari orang-orang, sedih dan tidak punya harapan, merasakan kehampaan atau tidak merasakan apapun (mati rasa) (Robinson, Smith, dan Segal, 2017). Gejala fisik yang dirasakan antara lain insomnia, mimpi buruk, kelelahan, mudah terkejut, sulit berkonsentrasi, peningkatan detak jantung, kegelisahan secara fisik seperti menggerakkan bagian tubuh tertentu, rasa sakit dan luka, dan ketegangan pada otot (Robinson, Smith, dan Segal, 2017). Gejala itu dapat muncul dalam jangka waktu tertentu dan dapat pula muncul ketika teringat pada kejadian penyebab trauma.
Gejala yang dirasakan oleh traumatic survivor ini antara lain goncangan, rasa tidak percaya pada orang lain, keragu-raguan, kesulitan berkonsentrasi, kemarahan, mudah marah/tersinggung, suasana hati yang mudah berubah, kegelisahan dan ketakutan, menarik diri dari orang-orang, terkadang sedih, namun terkadang merasakan kehampaan atau tidak merasakan apapun (mati rasa). Gejala fisik yang dirasakan antara lain kelelahan, sulit berkonsentrasi, peningkatan detak jantung, dan ketegangan pada otot.
Beberapa saran untuk mempercepat proses pemulihan dari trauma, antara lain:
1. Melakukan aktivitas dan kegiatan;
2. Jangan mengisolasi diri;
3. Mengatur sendiri sistem syaraf;
4. Menjaga kesehatan;
5. Mencari terapi yang tepat (Robinson, Smith, dan Segal, 2017).
Penjelasan lebih lanjut bisa diakses di https://www.helpguide.org/articles/ptsd-trauma/coping-with-emotional-and-psychological-trauma.htm
Sebagai seseorang yang mengetahui kondisi dari traumatic survivor ada beberapa hal yang bisa kita lakukan seperti memberikan dukungan dan tidak membuatnya mengingat kejadian itu kecuali ia yang siap untuk menceritakan hal itu.
Sumber referensi:
American Psychological Association._. Trauma and Shock. Diakses melalui
http://www.apa.org/topics/trauma/ pada 10 September 2017
KBBI online. 2017. Trauma. Diakses melalui https://kbbi.web.id/trauma pada 10 September 2017
Robinson, Lawrence, Melinda Smith, dan Jeanne Segal. 2017. Emotional and Psychological Trauma: Healing from Trauma and Moving On. Diakses melalui
https://www.helpguide.org/articles/ptsd-trauma/coping-with-emotional-and-psychological-trauma.htm pada 10 September 2017
KBBI online. 2017. Trauma. Diakses melalui https://kbbi.web.id/trauma pada 10 September 2017
Robinson, Lawrence, Melinda Smith, dan Jeanne Segal. 2017. Emotional and Psychological Trauma: Healing from Trauma and Moving On. Diakses melalui
https://www.helpguide.org/articles/ptsd-trauma/coping-with-emotional-and-psychological-trauma.htm pada 10 September 2017
Label: photo, picture, psikologi, Psychological, psychology, story, trauma, traumatic, ulasan, undefined
Subscribe to:
Postingan (Atom)