I-Lecture 17 September 2017
(Masjid Kampus UGM 06.30-selesai)
Ust Abu Abdirrahman, S.Pd.I., M.P.I
Tafsir Imam Al Qurtubi
QS At Thur
25. Dan sebagian mereka berhadap-hadapan satu sama lain saling bertegur sapa.
Mereka saling bertanya-tanya (kepada ulama) amalan apa yang menyebabkan sampai pada tingkat yang tinggi di surga?
Rejeki itu sudah diatur, ada orang yang masuk melalui pintu puasa, pintu sholat malam, pintu sedekah, pintu menyampaikan ilmu, pintu mencari ilmu.
Rosulullah SAW bersabda, "Jadilah kalian orang yang berilmu ('aliman), atau (setidaknya) jadilah penuntut ilmu (muta'aliman, active learning), atau (setidaknya) jadilah pendengar ilmu (mustami'an, passive learning), atau (setidaknya) jadilah pendukung aktivitas keilmuan (muhibban), dan jangan jadi yang kelima (yaitu yang bukan keempat kriteria di atas), maka kalian akan binasa".
Lebih utama menuntut ilmu atau jihad fi sabilillah?
Jika orangnya cerdas, hafalannya kuat, lebih utama menuntut ilmu dan jika orangnya fisiknya kuat tapi kurang cerdas lebih utama jihad fi sabilillah.
Orang punya rejeki yg berbeda-beda dan dimudahkan untuk melakukan ibadah yang berbeda-beda.
QS At Thur
26. Mereka berkata, "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab).
Ketika mereka dekat dengan Rasulullah SAW merasa surga itu dekat tetapi ketika pulang ke rumah mereka merasa surga itu jauh.
Mereka bertanya pada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW menyampaikan bahwa itu hal yang wajar ketika di majelis ilmu merasa keimanan naik tapi jauh dari majelis ilmu menjadi jauh.
Ketika di dunia, merasa takut dan khawatir adalah hal yang wajar dan bagian dari keimanan. Rasa takut pada azab, neraka, dsb.
QS At Thur
27. Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka.
Karunia berupa surga dan ampunan; taufik dan hidayah.
Taufik atau hidayah dahulu?
Seharusnya mendapat hidayah (hidayah mendapat ilmu) dahulu baru taufik (hidayah tergeraknya hati untuk menjalankan apa yang didapat dari ilmu)
ٱلسَّمُومِ
Azab neraka-->Salah satu nama neraka adalah assamuum, azab berupa hawa panas
QS At Thur
28. Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu. Dialah Yang Maha Melimpahkan kebaikan, Maha Penyayang."
Di dalam dunia ada surga, barang siapa yang tidak masuk di surga dunia tidak masuk ke surga di akhirat. Surga itu adalah beribadah pada Alloh SWT.
Kami masuk ke surga karena Alloh SWT Mengampuni kelalaian-kelalaian kami (orang-orang yg beriman)
Tidak akan masuk surga seseorang dengan amal-amal kalian (manusia termasuk Rosulullah SAW), Alloh SWT Memberikan rahmat pada Rosulullah SAW sehingga Rosulullah SAW bisa masuk surga.
Alloh SWT tidak pernah menyalahi janji. Ini merupakan ujian bagi kita, sehingga hamba itu berdasarkan keyakinannya pada Alloh SWT. Masalahnya bukan pada Alloh SWT tetapi pada kita, apakah kita pantas dan layak diberikan pertolongan Alloh SWT. Maka kita perlu memantaskan diri agar mendapatkan pertolongan itu.
QS At Thur
29. Maka peringatkanlah, karena dengan nikmat Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula orang gila.
Cap tersebut merupakan sunatullah yang sudah tertulis di Al Qur'an. Rosulullah SAW membiarkan orang-orang memberikan cap tersebut dan membuktikannya dengan menemui Rosulullah SAW.
Orang dari Makkah datang untuk membuktikannya dan setelah bertemu, itu merupakan pintu hidayah bagi orang itu.
Terkadang hidayah datang dengan diawali kebencian, contohnya kisah Umar bin Khatab
QS At Thur
30. Bahkan mereka berkata, "Dia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kecelakaan menimpanya."
31. Katakanlah (Muhammad), "Tunggulah! Sesungguhnya aku pun termasuk orang yang sedang menunggu bersama kamu."
Menunggu siapa yang akan mendapatkan kebinasaan. Ini adalah titik ketika mereka sudah tidak bisa bertemu lagi sehingga saling melaknat.
QS At Thur
32. Apakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk mengucapkan (tuduhan-tuduhan) ini ataukah mereka kaum yang melampaui batas?
أَحْلَٰم-->akal
Pikiran-->otak
Akal-->hati
Mereka mendengar tetapi pura-pura tidak mendengar
Pendengaran sering disebutkan pertama dari penglihatan karena ilmu dan hidayah bisa didapatkan dari mendengar. Syaiton sering mengganggu manusia dengan menutup pendengaran manusia, contohnya ketika terlambat subuh itu telinganya dikencingi syaiton.
QS At Thur
33. Ataukah mereka berkata, "Dia (Muhammad) mereka-rekanya." Tidak! Merekalah yang tidak beriman.
34. Maka cobalah mereka membuat yang semisal dengannya (Al-Qur'an) jika mereka orang-orang yang benar.
Rangkuman hikmah:
1. Keutamaan rasa takut di dunia terhadap azab akhirat
2. Keutamaan berdoa dan menundukkan/merendahkan diri di hadapan Alloh SWT
3. Wajib untuk mengingatkan bagi orang yang memiliki ilmu dan sunnah
4. Tercelanya sihir dan keharaman sihir. Tukang sihir adalah mereka yang mengetahui sesuatu yang gaib.
5. Tercelanya sikap berlebih-lebihan karena sumber kebinasaan
6. Diharamkannya dusta secara mutlak. Dusta ini seseorang yang menyebutkan sesuatu yang berbeda dari kenyataan bukan sesuatu yang dipahami berbeda dengan orang lain. Utamanya dusta atas nama Alloh SWT dan Rosulullah SAW.
Tanya jawab:
1. Karyawati yang kegiatannya padat, orang tua melarang resign, wanita janda tanpa anak, bagaimana seharusnya?
Wanita tidak punya kewajiban mencari nafkah sehingga tidak perlu mencari pekerjaan yang kegiatannya padat. Status janda rentan pada fitnah. Jika tidak begitu maka mencari seseorang yang bisa menafkahi.
2. Bekerja di tempat yang mengutamakan uang dan tidak percaya do'a? Lebih baik mencari pekerjaan lain, kalau tidak ada maka tergantung keyakinan pribadi.
3. Menikah dengan sepupu dekat bagaimana? Sebenernya dibolehkan, hanya di Indonesia tidak familiar.
0 komentar:
Posting Komentar