Sabtu, 28 September 2019

Cerpen: Ratu dan Komandannya

Pada jaman dahulu, ada seorang putri cantik di Kerajaan Crustacea. Namanya Putri Liliac. Dia memiliki wajah bulat, mata hitam, hidung mancung, bibir yang merah, kulit putih, dan rambut yang sangat indah. Dia adalah anak tunggal dari Raja Zeol, jadi dia yang akan menentukan siapa pemimpin berikutnya. Komandan utama Kerajaan Crustacea memiliki seorang putra bernama Carolon. Carolon adalah anak yang tampan dan cerdas. Carolon lebih tua dibandingkan dengan Putri Liliac. Ia dilahirkan dua tahun lebih awal sebelum Sang Putri. Mereka tumbuh bersama. Hari menjadi minggu, minggu menjadi bulan, bulan menjadi tahun dan tanpa sadar mereka menjadi remaja. Mereka jatuh cinta, tetapi hukum kerajaan melarangnya. Putri harus menikah dengan seorang pangeran, karena dengan begitu kerajaan akan semakin kuat. Jika putri menikah dengan orang biasa, itu akan membuat kerajaan lemah. 

Ketika Raja Zeol meninggal, Putri Liliac berusia18 tahun. Dia harus mengatur kerajaan di usianya yang masih muda. Dia tidak ingin menikah, sehingga dia melakukan semua sendiri. Dia tumbuh menjadi seorang ratu yang agung, seperti ayahnya. Dalam tiga tahun, ia bisa mengalahkan beberapa kerajaan musuh. Mereka adalah Turmare Raya, Orchida Raya, Vravelon Raya dan Kerajaan Arakhash. Tapi semua tidak mungkin selalu berjalan mulus. Suatu hari, ketika Ratu Liliac bangun, sesuatu sedang terjadi. Tidak seorangpun tahu bahwa orang-orang Kerajaan Vravelon ingin merebut kekuasaan mereka kembali. Kerajaan Vravelon mengirim pengawal-pengawalnya. Crustacea tak bisa melawan, sehingga sang ratu harus pergi dari kerajaan. Sebagai komandan tertinggi, Carolon harus melindungi Sang Ratu.Carolon dan Ratu lari ke lereng-lereng gunung. Pasti ada tempat untuk bersembunyi. Pasti ada cara untuk lari dan menyelamatkan Ratu. Itulah yang difikirkan Carolon.
Liliac berkata, "Carolon, apa yang harus kita lakukan? Tidak ada cara. Haruskah kita kembali dan ... "
"Hentikan! Kami akan membunuh Anda! Hahaha ... Anda tidak bisa lari lagi, ratu. "Teriak komandan Vravelon itu.
"Jangan sentuh Ratuku! Aku tidak akan pernah memaafkanmu "Carolon mengangkat pedangnya..
Carolon benar-benar ingin melindungi ratu, tapi dia tau itu tak mungkin bertahan lama. Satu lawan lima, tidak mungkin untuk menjadi pemenang.
"Lari, Ratuku! Larilah! "Teriak Carolon.
"Tapi ...!" air mata Ratu Liliac menetes. "Apapun yang terjadi, aku selalu akan menunggumu, Carolon. Aku akan selalu mencintaimu. kau harus tetap hidup untukku. Ingat itu!" teriak Ratu Liliac dan iapun berlari.
Komandan Vravelon mengatakan, "Wow, itu adalah peristiwa yang mengharukan. Ratu jatuh cinta dengan seorang komandan. Hahaha ... Aku ingin tahu apa yang akan terjadi jika dia melihatmu mati. "Dan kemudian pertempuran terjadi lagi. 
Setahun setelah itu ...

Ratu Liliac selamt. Dia tinggal di desa dan menjadi seorang perempuan biasa. Dia masih menunggu Carolon, tanpa tahu kalau Carolon sudah meninggal. Dia tetap berdoa untuk Carolon dan berharap Carolon akan datang dan menemukannya. Dia menatap cincin dan teringat sesuatu. 
Enam tahun sebelumnya, di taman kerajaan ... 
"Hay, Putri Lili. Ini untukmu. Sebuah hadiah untuk seorang putri cantik di ulang tahun ke-17nya," Carolon memberikan sebuah cincin emas ungu pada Putri Liliac.
"Jangan panggil aku seperti itu. Aku temanmu dan selalu menjadi temanmu. Aku sahabatmu sampai kapanpun. Ingat itu. " Putri Liliac tersenyum.
"Sebuah cincin yang indah untukku, benarkah ini? Hei, kalau ayahku tahu, dia akan membunuhmu. Hahaha ... " Sang putri berkata dengan wajah gembira.
"Jika ayahmu tahu .... jadi, jika ia tidak tahu tentang itu, dia tak akan melakukan apa-apa. Itu cincin ibuku. Dia memintaku untuk memberikannya kepada gadis yang ku cintai. Ku pikir cincin ini milikmu, Liliac." Carolon tersenyum tulus.
"Terima kasih. Apa kau yakin hatiku ini akan berkata ya, Carolon? " Putri Liliac tertawa lalu berlari.


"Enam tahun sebelum hari ini, Kau memberiku hadiah. Setahun sebelum sekarang, kau berjanji untuk kembali. Kau berjanji akan selalu melindungiku. Aku ingin kau berada di sini, Carolon. Huhuhu ... "teriak. Ratu Liliac. Dia menangis setiap hari.Dia tidak makan dan menjadi sakit.
Suatu malam, ia bermimpi tentang taman putih. Taman dipenuhi dengan cahaya putih dan ada Carolon. Dia berdiri dan tersenyum. Dia mengenakan pakaian putih. Liliac berlari kepadanya dan memeluknya.
"Jangan tinggalkan aku lagi," teriak Liliac.
"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Aku akan selalu di sampingmu, "kata Carolon.Mereka saling melempar senyum. Pagi hari, penduduk desa menemukan Ratu Liliac telah meninggal, dengan mengenakan cincin ungu dan tersenyum sangat indah.

::cerita ini ku buat kapan ya? sepertinya saat kelas X,, Desember 2010::

0 komentar:

Posting Komentar