Ah... Wanita...
Hatinya begitu lembut...
Hatinya begitu rapuh...
Ah... Wanita...
Memang suka dimanja...
Memang suka diperlakukan berbeda...
Dihargai dan dihormati...
Diperlakukan layaknya seorang putri...
Ah... Wanita...
Wanita yang pernah begitu terluka
Hatinya tetap saja menjadi hati seorang wanita
Walaupun ia akan tetap waspada
Ah... Wanita...
Ia membuka hatinya hanya untuk dia
Dia yang datang pada orang tuanya
Karena...
Baginya semua laki-laki sama saja
Baginya semua laki-laki tidak berbeda
Hanya ia yang datang padanya dengan keyakinan yang nyata
Keyakinan untuk membuktikan kepada orang tuanya
Hanya ia yang membuktikan padanya
Bahwa ia satu-satunya lelaki yang berbeda
Lelaki yang akan selalu menjadikannya istimewa
Rabu, 28 November 2018
Wanita
Diposting oleh DamustikaDevi di 13.01Sabtu, 24 November 2018
Hikmah Perjalanan 25 November 2018
Diposting oleh DamustikaDevi di 23.49Hikmah yang terpikir dalam perjalanan Surabaya-Yogyakarta dan Yogyakarta-Surabaya.
Tambahan:
Dalam perjalanan Yogyakarta-Surabaya, seorang bapak yang duduk di samping saya dapat telepon mengaku BNI, beliau dijelaskan akan akan ada perubahan tarif yang berlaku mulai jam 24.00 dan jika tidak setuju bisa mengirim sms dengan format tersebut dimana 25112018 adalah tanggal hari ini. Penelpon dengan nada memaksa meminta si bapak mengirim sms ke no tertentu saat itu juga kalau tidak maka dianggap setuju. Setelah itu Bapak tersebut di sms seperti foto ini. Setelah saya cek di web, itu merupakan bentuk perintah tertentu BNI dimana setelah REQ VCN merupakan nominal rupiah, maka nominalnya 25.112.018 Hati-hati.... Salah satu penipuan yang mengatasnamakan BNI.
#penipuanbank #penipuan
Intermezzo
Diposting oleh DamustikaDevi di 15.02Karena mencarimu begitu berat...
Entah dimana, entah siapa.
Tapi...
Jika waktunya tepat, pasti akan mudah.
Insyaa Alloh.
Karena menunggumu pun tidak begitu mudah...
Entah kapan, entah siapa.
Tapi...
Seperti menaiki kereta yang sudah terjadwal pada waktunya yang akan berhenti dan melanjutkan perjalanan hingga stasiun terakhir yang benar-benar menjadi the final station baginya.
Seperti itulah perjalanan kita.
Perjalanan yang tak pernah kutahu akan berhenti dimana.
Kau tahu rasanya seperti apa?
Bahkan Nabi Adam pun merindukan Hawa dan apalah aku yang hanya seorang manusia biasa.
Selasa, 09 Oktober 2018
Kenapa untuk menikah harus jujur dalam segala hal?
Diposting oleh DamustikaDevi di 16.28Cerita oleh seorang konselor, ada kejadian seorang wanita yang menikah selama 10 tahun dan akhirnya berpisah. Kenapa? Karena selama 10 tahun itu suaminya hanya terus menyekolahkan dia dan tidak pernah menyentuhnya. Ia berpisah karena ingin memiliki keturunan. Secara pribadi saya berpikir, ada faktor kebutuhan bathin yang juga tidak terpenuhi disana.
Ia menikah lagi dan qodarullah suami keduanya juga memiliki masalah dalam urusan tersebut. Suami yg ini memilih menikahi janda karena ia mengira janda tersebut sudah berpengalaman sehingga janda itu yang akan mengajarinya dalam urusan ranjang. Janda yang masih perawan itu tentu tidak pernah punya pengalaman sehingga layaknya gadis, ia masih malu-malu dan ada sedikit rasa takut untuk melakukannya pertama kali. Pada akhirnya mereka juga ada di ambang perpisahan dan suami keduanya tidak dapat dihubungi lagi.
Setelah itulah si janda memilih untuk ke konselor untuk mengonsultasikan masalah pernikahannya.
Walaupun masalah ranjang adalah hal yang dianggap tabu, tetapi hal ini merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan rumah tangga. Hal ini pula yang mempengaruhi permasalahan untuk memiliki keturunan yang menjadi salah satu tujuan berumah tangga.
Cerita kedua adalah seorang wanita yang menikah entah sekian lama. Ia dikaruniai seorang anak. Pada akhirnya ia mengetahui bahwa suaminya memiliki pacar laki-laki. Suaminya menyukai wanita dan laki-laki. Mereka memakai baju dalam kembaran dan lain sebagainya. Wanita itu bertahan karena anaknya.
Cerita ketiga tentang seorang wanita yang pada malam pertama, suaminya masuk ke dalam kamar adik si wanita, adiknya adalah laki-laki. Seminggu kemudian, mereka bercerai.
Cerita keempat tentang seorang laki-laki yang menikah dengan seorang wanita namun si wanita selalu menghindar ketika berada di kamar. Ia selalu memakai helm untuk menutupi kepalanya. Pada akhirnya, mereka bercerai.
Manusia diciptakan dengan berbagai kondisi, bahkan masalah ketertarikan seksual pun ada berbagai kondisi. Sebagai hamba-Nya tentu langkah terbaik adalah menyikapi tanpa melanggar aturan-Nya. Laki-laki yang aseks tentu bisa mencari wanita yang aseks pula sehingga mereka bisa menjadikan tujuan menikah hanya untuk beribadah kepada-Nya walaupun ada kemungkinan tidak memiliki keturunan. Secara pribadi saya menganggap itu lebih baik karena mereka bisa mendzolimi pasangan jika memilih menikah dengan yang heteroseks. Lebih baik lagi jika mereka berusaha mengobatinya terlebih dahulu jika ingin menikah dengan yang heteroseks. Begitu pula yang biseks maupun homoseks. Tentu mereka juga tidak menginginkan hal itu terjadi dan itu adalah ujian bagi mereka.
Wallahu a'lam.
Sidoarjo, 10 Oktober 2018
Label: khuluk, Nikah, perceraian, psikologi, Psychological, psychology, renungan, separuh agama, sharing, story, ta'aruf, taaruf, trauma, traumatic, ulasan, undefined, wedding
Sabtu, 30 Juni 2018
Jodoh
Diposting oleh DamustikaDevi di 05.16Jumat, 29 Juni 2018
Belajar Cinta
Diposting oleh DamustikaDevi di 07.26oleh: Devi Ayu Mustikoweni
4 Oktober 2015- Sleman, Yogyakarta
Cinta adalah satu kata yang tak pernah bisa benar-benar aku pahami. Aku pun tak pernah mengetahui ketika dan apakah aku memang mencintai makhluk-Nya. Cinta kepada-Nya. Tiba-tiba aku takut. Sangat takut tak mampu mencintai-Nya dengan sempurna. Jika aku merasakan hal yang berbeda, apakah itu cinta? Lalu, sudahkah aku mencintai-Nya melebihi kecintaanku pada dunia? Pada makhluk-Nya? Jika itu cinta, jika kekagumanku pada makhluk-Nya adalah cinta, mampukah aku mencinta-Nya dengan sempurna?
Serasa bersembunyi di ujung dunia. Serasa berusaha masuk ke dalam relung terjauh. Bersembunyi tanpa ada yang mengetahui dan tak ingin ada yang mengetahui. Sembunyi dari kenyataan bahwa setiap energi dari tubuhku serasa menghilang ketika aku melihat makhluk-Nya. Lagi-lagi aku merasa takut, takut mengurangi cintaku pada-Nya. Mencintai-Nya adalah hal terindah ketika aku menyadari bahwa cinta pada-Nya adalah sebenar-benarnya cinta.
Terbayang olehku rangkaian prosesi ijab qobul yang pernah kulihat. Tetesan air mata bahagia dan kesedihan kala mempelai wanita mengucapkan rasa terima kasih kepada kedua orang tuanya. Saat itu ada seseorang yang baru dalam kehidupannya yaitu pasangan halalnya. Cinta yang halal telah tertulis dalam Kalam-Nya. Cinta yang suci dan Ia Ridhoi pula. Cinta yang Ia Lindungi dalam ikatan pernikahan.
Cinta itu yang ingin kuraih. Cinta itu yang kuyakini tidak akan membuatku menjauh dari-Nya. Cinta itu yang kuyakini halal. Cinta itu bukanlah cinta yang menjadi Murka-Nya. Cinta itu yang Ia Lindungi dengan setiap hak dan kewajiban yang ada untuk kedua makhluk-Nya yang berada dalam ikatan cinta suci.
Aku membuka catatan kecil dalam bukuku. Lagi-lagi anganku melayang pada sesosok bayangan yang tak kuingat dengan jelas. Sesosok inilah yang aku pikir, aku memiliki kecenderungan yang berbeda. Kecenderungan yang bisa jadi cinta atau mungkin yang lainnya. Begitu banyak orang mengartikan cinta yang ternyata adalah kesalahan hingga pada akhirnya menjadi benci. Satu hal teraneh adalah semakin aku menjauh dan tidak mengingatnya, semakin sosok bayangan itu melekat. Makhluk-Nya yang suaranya pun tak aku ingat. Sesosok yang hanya bagaikan kelebatan lilin yang lalu hilang.
Biarlah saat ini aku dan makhluk-Nya itu berjalan pada jalan yang berbeda. Biarlah aku menempuh dan mempersiapkan hingga mungkin jalan kami bertemu, ataupun berpisah. Biarlah aku selesaikan apa yang menjadi urusanku dan dia menyelesaikan urusannya. Jika nanti Dia menuliskan bahwa makhluk-Nya menjadi bagian dari takdirku toh kami akan bertemu juga setelah ijab kabul pada waktu yang telah Ia gariskan. Hanya satu pertanyaan yang menggelayuti hatiku. Jika Fatimah pernah jatuh cinta kepada Ali, bolehkah aku, pernah jatuh cinta pada makhluk-Nya?
Lagi-lagi aku teringat cintaku pada-Nya. Dia yang selalu dekat walau aku terkadang lupa. Dia yang selalu Memberi walau terkadang aku salah. Dia yang menuliskan semua cerita dengan begitu halusnya sehingga tidak ada seorang pun yang mampu menebak. Aku hanya ingin mencintai-Nya dengan sempurna, karena aku adalah salah satu dari milyaran makhluk-Nya yang sedang belajar arti cinta.
_________________________
24 Oktober 2015- Sleman, Yogyakarta
Semoga Allah SWT Memberikan jodoh terbaik untukmu, wahai sesosok makhluk yang tak terlalu kuingat namun melekat. Aku hanya berharap semoga kelak engkau mendapatkan pasangan yang mampu menambah rasa syukurmu pada-Nya.
Walaupun mungkin bukanlah aku, semoga pasanganmu adalah wanita terbaik yang mampu membuatmu tersenyum, wanita yang mampu membahagiakan dirimu dan menjadikan rumahmu laksana surga. Semoga Allah SWT Memberikan wanita sholihah sebagai pasangan dunia akhiratmu. Aamiin.
Aku menulis seuntai doa pada laptopku. Teringat kisah Ali ra. dan Fatimah ra. ketika Ali mengikhlaskan orang lain melamar Fatimah saat Ia belum berkesempatan menghalalkan cintanya. Teringat bahwa cinta itu berani menghalalkan atau berani mengikhlaskan. Kisah mereka memberikan inspirasi tersendiri untukku dalam memaknai arti cinta.
Pandanganku memang tak kan mampu menerobos waktu, namun doaku tentu mampu melakukannya jika Allah SWT Menghendaki. Semoga ia dianugerahi istri sholihah yang membersamainya di dunia dan akhirat kelak. Semoga Allah SWT selalu Memberikan Rahmat-Nya. Mungkinkah kau bertanya mengapa aku melakukan itu? Aku melakukan itu karena Allah SWT adalah sebaik-baiknya pelindung dan kepada-Nya lah aku menyerahkan cinta. Cinta yang kuserahkan bukanlah tentang dia yang merupakan makhluk-Nya tetapi tentang rasa cinta yang masih kucari maknanya.
Lagi-lagi aku berkata pada diriku. Aku ingin Mencintai-Nya dengan sempurna sehingga ketika menghalalkan belum menjadi jalan yang bisa kutempuh maka mengikhlaskan adalah jalan yang kupilih. Aku, masih belajar mencintai-Nya dengan sempurna. Masih terus berusaha memperbaiki diri dan memahami makna cinta. Cinta dan berbagai tingkatannya yang pasti tidak terbatas pada cinta dua anak manusia.
Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. (QS. Ali Imron:173)
Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya (QS. Ghafir: 24)
_________________________
15 Januari 2016-Sleman, Yogyakarta
Sesungguhnya hati anak Adam lebih keras goncangannya dari pada ketel yang didalamnya terdapat air yang mendidih (HR Ahmad dan Hakim)
Cinta manusia, cinta yang semu. Cinta manusia seperti hati yang bisa berubah seketika lebih dari air dalam ketel yang mendidih. Cinta manusia yang abadi adalah ketika cinta itu karena-Nya. Cinta pada-Nya adalah sebenar-benarnya cinta. Cara terbaik melabuhkan cinta adalah menunggu seseorang datang ke rumahmu, bertemu dengan orang tuamu dan meminta ijinnya untuk membawamu dengan cara yang halal. Cara yang halal? Ya, cara yang dibenarkan dalam Islam. Jika dia tidak menjemputmu dengan benar, mungkinkah dia menjagamu dengan benar?
Cinta. Seumur hidupku tentu aku akan terus belajar tentang cinta. Setelah dilahirkan, aku belajar mencintai kedua orang tuaku, keluargaku. Setelah mengenal teman dan sahabat tentu aku pun belajar mencintai mereka. Melihat alam yang indah dengan segala macam keindahan di dalamnya, MasyaAllah, tentu aku mencintainya. Kelak, ketika aku ditakdirkan untuk menikah lalu mempunyai keturunan, tentu aku juga harus mencintai keluarga kecilku.
Hingga hari ini, aku masih terus belajar. Semakin lama berfikir tentang cinta, semakin banyak cinta yang akan kau temukan dalam hidupmu. Aku tidak akan berhenti belajar mencintai dan memahami makna cinta. Mengapa? Kau tahu kan? Aku belajar mencintai-Nya dengan sempura. Dia adalah Sang Maha yang telah Memberikan segalanya. Jika aku ingin mencintai-Nya, Yang Maha Besar, Yang Maha Kuasa, dan Sang Pencipta dunia yang begitu luas ini, dengan cinta yang sempurna, maka pelajaran itu tidak akan habis. Pelajaran itu sebanyak apa yang telah Ia Ciptakan. Belajar mencintai-Nya adalah belajar mencintai semua-Nya karena Dia, sehingga tak ada cinta yang melebihi cinta kepada-Nya.
Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian. (QS. Ali Imron:31)
Sabtu, 07 April 2018
Laporan Arus Kas (Cashflow)
Diposting oleh DamustikaDevi di 21.46The Income Statement (Laporan Laba Rugi)
Diposting oleh DamustikaDevi di 21.44The Balance Sheet (Neraca/Laporan Posisi Keuangan)
Diposting oleh DamustikaDevi di 21.44
Waktu pertukaran
|
Harga Pertukaran
| |
Nilai Pertukaran Masuk
|
Nilai Pertukaran Keluar
| |
Masa Lalu
|
Kos Historis
|
NRV historis
|
Saat Ini
|
Current replacement cost
|
Current net realizable value
|
Masa Depan
|
PV dari kos mas depan
|
PV dari proyeksi NRV
|