Kamis, 21 Desember 2017

KAJIAN PSIKOLOGI:DEPRESI

πŸ“’NOTULENSI KAJIANπŸ“’
πŸ—“ Hari/tgl     : Rabu, 20-12-2017
πŸ§•πŸ» Narasumber : Mbak Anggita (Oshin)
πŸ§•πŸ» Moderator  : Inayaa
πŸ§•πŸ» Notulen. : Inayaa

⛱πŸ’•⛱πŸ’•⛱πŸ’•⛱πŸ’•⛱

πŸ’•⛱*DEPRESI*⛱πŸ’•

▶*Definisi Depresi*
Depresi adalah reaksi normal ketika orang melalui perjuangan dan kekecewaan dalam hidup. Seringkali, orang menyebutnya sebagai “depresi”, tetapi secara klinis, depresi lebih dari sekedar perasaan sedih saja. Jika Anda terus menerus merasa sendirian, putus asa dan kekosongan dalam hampir setiap aspek kehidupan Anda dan perasaan itu semua tidak mau pergi, maka kemungkinan Anda mengalami, atau yang juga dikenal sebagai gangguan depresi berat/akut atau depresi klinis.

▶ *Jenis dan Gejala Utama*
Depresi berat ditandai dengan kombinasi gejala yang dapat mencakup sebagai berikut:

1. Rasa kesedihan yang mendalam
2. Kehilangan nafsu makan
3. Lekas marah
4. Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, membuat keputusan yang baik dan mengingat
5. Frustrasi atas hal-hal kecil
6. Kehilangan minat dalam kegiatan yang sebelumnya dinikmati
7. Kecemasan dan kegelisahan
8. Kebencian pada diri sendiri dan perasaan tidak berharga
9. Kelelahan atau kekurangan energi
10. Gangguan tidur seperti insomnia atau tidur berlebihan
11. Pikiran untuk bunuh diri atau pikiran tentang kematian sering muncul

Seringkali, depresi terjadi berkali-kali dalam hidup seseorang. Orang yang mengalami depresi mungkin merasa sengsara tanpa tahu alasannya. Gejalanya biasanya bertahan dalam jangka waktu yang lama dan mengganggu kemampuan seseorang untuk menjalani hidup normal. Secara klinis, seseorang harus memiliki setidaknya lima dari gejala tersebut untuk dapat didiagnosis mengalami depresi. Selain itu, gejala yang ditunjukkan oleh penderita depresi juga beragam tergantung pada keparahan kondisi mereka.

▶ *Jenis-jenis depresi dan gangguan psikis akibat depresi*


Dalam beberapa kasus, gejala-gejala depresi menjadi bagian dari masalah kejiwaan yang bahkan lebih kompleks. Ada berbagai jenis gangguan depresi klinis, dengan gejala yang beragam mulai dari yang ringan sampai dengan yang parah. Jenis gangguan depresi umum diantaranya adalah:

Gangguan Depresi Mayor (Major Depressive Disorder). Pasien dengan MDD merasakan putus asa yang terus menerus sehingga mereka tidak dapat berfungsi normal dan menikmati hidup mereka sehari-hari.

Depresi Katatonik. Ini merupakan suatu kondisi di mana seseorang menjadi tidak responsif terhadap setiap interaksi sosial dan mungkin tidak tergerak sama sekali.

Gangguan Afektif Musiman (Seasonal Affective Disorder). Hal ini biasanya mempengaruhi orang setiap tahun pada waktu yang sama (pola musiman), biasanya selama musim gugur atau musim dingin ketika paparan sinar matahari kurang.

Dysthymia (Depresi kronis). Ini adalah jenis yang lebih ringan dari depresi akut/klinis di mana gejala dapat muncul untuk jangka waktu yang lama. Pasien dengan kondisi ini masih bisa berfungsi secara normal, tetapi terlihat terus-menerus tidak bahagia.

Gangguan Bipolar (Depresi Akut). Orang dengan gangguan bipolar menunjukkan perubahan suasana hati yang parah - mereka dapat menjadi terlalu tertekan sekali kemudian terlalu bahagia di saat lain. Penderitanya mengalami periode depresi serta periode mania, dengan suasana hati yang normal di antara kedua periode tersebut.

Depresi psikotik. Penderita depresi cenderung kehilangan kontak dengan kenyataan dan menjadi psikotik. Bentuk serius dari depresi ini adalah halusinasi, paranoia dan delusi ide.

Depresi sebelum dan pasca-melahirkan. Juga dikenal sebagai “baby blues”, dimana kondisi terkait dengan stres yang terjadi pada wanita setelah melahirkan atau selama kehamilan.

Penting untuk menggolongkan jenis depresi agar dapat menentukan jenis pengobatan terbaik bagi pasien.

▶ *Siapa Yang Harus Ditemui & Jenis Perawatan Yang Tersedia*

Meskipun gangguan ini sangat umum dikenal, depresi seringkali diabaikan dan tidak diobati. Hal ini menimbulkan risiko besar bagi banyak orang akibat kurangnya perhatian pada hal tersebut dan dapat menyebabkan masalah mental, fisik dan kesehatan atau bahkan situasi yang dapat membahayakan jiwa. Jika Anda atau salah satu dari orang yang dicintai menunjukkan gejala depresi, hal terbaik yang perlu Anda lakukan adalah menemui dokter, yang nantinya dapat merujuk Anda kepada seorang psikolog atau psikiater untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang lebih menyeluruh. Psikolog mengkhususkan diri dalam mengobati depresi melalui terapi bicara. Psikiater, di sisi lain, menangani pasien yang membutuhkan obat resep untuk mengelola gejala depresi.

Pilihan pengobatan untuk depresi pada umumnya tergantung pada jenis depresi yang dimiliki pasien. Untuk depresi sedang dan berat, pengobatan dapat meliputi terapi psikologis (terapi wicara), obat anti-depresan, atau kombinasi keduanya. Terapi perilaku kognitif dan terapi antar pribadi merupakan beberapa perawatan psikologis yang paling efektif yang tersedia saat ini. Anti-depresan, di sisi lain, bekerja dengan meningkatkan kadar serotonin dalam tubuh, sejenis zat kimia yang mengatur keseimbangan suasana hati (mood).

Pilihan pengobatan lainnya yang direkomendasikan oleh para ahli dengan tingkat keberhasilan yang sangat baik adalah suplemen omega-3 dan suntikan ketamin. Untuk depresi ringan, ada program untuk membantu diri sendiri, serta kelompok dukungan dari sebaya (peer support groups) yang dapat direkomendasikan dokter/psikiater/psikolog Anda.

πŸ“’ *TANYA JAWAB*πŸ“’

1⃣Mbk eno
Afwan kalo orang gila itu masuknya depresi juga kah? Masuknya kategori apa ya?

⛱ jawab
Iya ngga apa2 kak. Kalo orang yang biasa kita sebut orang gila itu biasa disebut dengan orang dengan gangguan schizophrenia kak. Gejala awalnya dari Depresi PsikotikπŸ€—

2⃣Mba dedek
Cara ngadepin paling baik sama orang bipolar gimana?
Kadang pas sadar bisa, tapi kalau dianya mulai itu agak gimana?

⛱jawab
Orang dengan bipolar akan mengalami 2 fase dimana ia akan merasa sangat senang, bersemangat dan saat merasa down. Pada fase manic atau mania, mereka akan sangat aktif, punya segudang ide, energi besar bahkan merasa tidak perlu tidur. Kebalikannya, saat masuk fase depresi, mereka kehilangan minat pada kegiatan yang biasa dilakukan, menarik diri, motorik melamban dan merasa pesimis.

Cara yg paling tepat untuk menghadapi orang bipolar yaitu bersikap kepada penderita sesuai fase yang sedang mereka rasakan. Misal : Saat anda bertemu dengan orang bipolar pada saat ia memasuki fase depresi, rangkul dia, beri nasehat, jangan dianggap aneh, beri motivasi. Karena hal ini semata-mata agar dia tidak merasa semakin depresi.

3⃣Mba iin
Ini kan lagi rame berita artis korea yang Bunuh Diri karena depresi, kenapa justru orang kaya, terkenal dan punya popularitas yang waah banyak yg depresi dan berakhir bunuh diri??

⛱jawab
Ya mbak iin. Mengenai artis Korea yg bunuh diri padahal ada di puncak popularitas. Karena saya juga kebetulan mengamati kasusnya. Dari sini bisa saya simpulkan. Apa yg kita lihat "wah" kita tidak bisa langsung melihat itu sebagai sesuatu yg menyenangkan karena kita tidak tau dibalik hal tersebut ada kesulitan apa yg dijalani oleh orang tersebut. 1 hal yg pasti mba. Setidaknya setiap kita di dunia ini pasti memiliki hal yang bisa membuat kita stress dan merasa depresi. Karena dari yg saya dalami dari kasus ini. Yg bersangkutan selama ini tidak merasakan kebahagiaan dari popularitas yg diperoleh. Dikarenakan 1 dan lain hal yg menurutnya benar-benar membuatnya merasa tertekan mba. Karena ketahanan mental setiap orang juga berbeda. Yg bisa saya simpulkan dari kasus ybs, alm. sudah tidak bisa menanggung beban dari tanggung jawab (popularitas) yg ia terima. Sehingga ia memilih mengakhiri hidupnya. Hal ini juga bisa berlaku untuk orang lain dengan kasus yg berbeda tidak hanya artis saja mba.

4⃣Mba ell
Schizophrenia dan depresi psikotik bisa dijelaskan mba..

⛱Jawab
Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang menyebabkan penderitanya mengalami manifestasi delusi, halusinasi, pikiran kacau, dan perubahan perilaku. Kondisi yang biasanya berlangsung lama ini sering diartikan sebagai gangguan mental mengingat sulitnya penderita membedakan antara kenyataan dengan pikiran sendiri.

Sedangkan depresi psikotik sendiri, penderita depresi cenderung kehilangan kontak dengan kenyataan dan menjadi psikotik. Bentuk serius dari depresi ini adalah halusinasi, paranoia dan delusi ide. Artinya penderita masih memiliki sedikit kesadaran dan bisa melakukan kontak dengan kenyataan.

Lain halnya dengan orang schizophrenia yang sudah kehilang kontak dengan kenyataan di sekelilingnya.

5⃣ BundaFrine
Orang marah tp diam dan ditahan marahnya , tiba2 jatuh sakit , apa bisa dikatakan depresi ?

⛱Jawab
Bisa jadi mba. Karena emosi negatif yg tertahan dan tidak bisa dikelola dengan baik sebanding dengan ketahanan fisik yg semakin lama semakin memburuk. Bisa saja hal tsb dikatakan sebagai depresi. Apabila dibarengi dengan gejala seperti yg sudah saya sebutkan sebelumnya

6⃣mba Hermin
Kalau orang yg putus asa, tertekan kan pasti depresi jadinya .. gimana cara kita menolong orang2 tersebut agar tidak terjebak dalam  depresi ....

⛱Jawab
Rangkul dia mba. Ajak berbicara. Jangan biarkan dia merasa semakin sendiri. Karena orang2 seperti ini seringkali merasa sendirian dan tidak berdaya. Jadi beri motivasi terus supaya dia bisa melewati masa depresinya.

7⃣ mba Laili
Apakah beda antara depresi dan stress???

Trus menambahkan  saja, obat dari depresi adalah mendekatkan diri dengan Alquran....

⛱Jawab
Depresi adalah manifestasi dari stress mba. Sedangkan stress sendiri adalah faktor penyebab depresi.

8⃣Mbk vony
Org yg kena depresi itu mmg tdk terlihat ya mbk?? Dn kok org yg depresi  itu yg awalnya ekstrovert setelah ketahuan depresi jd introvert ya??

⛱Jawab
Biasanya orang depresi memang menyembunyikan stress yg dialami kak. Kalo untuk perubahan kepribadian sangat mungkin dikarenakan tidak adanya penerimaan yg baik dari lingkungan yg berkaitan dengan stigma masyarakat yg kadang memang "jahat" ya oada orang dengan gangguan mental.

9⃣Mbak ell
Apakah betul sy pernah mendengar..rata2 yg lebih besar kena depresi itu wanita yang sdh menikah?

⛱Jawab
Bukan hanya untuk wanita mba sebetulnya. Tapi memang bila dikaitkan dengan bagaimana wanita diciptakan sebagai mahluk yg mengutamakan perasaan dibanding logika. Sehingga bisa dikatakan bahwa wanita sangat rentan mengalami depresi. Jadi tidak hanya untuk wanita yg sudah menikah saja. Mungkin dikatakan lebih banyak untuk wanita yg sudah menikah karena melibatkan banyak faktor juga mba. Karena saat menikah tentu saja apa yg kita jalani saat sebelum menikah akan sangat berbeda pada saat kita single. Sehingga bisa jadi faktor  inilah yg menjadi penyebab wanita yg sudah menikah rentan mengalami depresi.

πŸ™πŸ’•⛱πŸ’•πŸ™

0 komentar:

Posting Komentar