Kamis, 02 Januari 2014

iodometri



IODOMETRI
A.  Eksperimen           : Menentukan kadar NaClO dalam pemutih.
B.  Tujuan                   : Menentukan kadar NaClO dalam cairan pemutih (Bayclin)
C.  Dasar Teori           :
Ion hipoklorit dalam cairan pemutih dapat mengoksidasi iodida menjadi I2, banyaknya I2 yang dihasilkan ditentukan dengan menitrasi larutan tersebut dengan larutan standar Na2S2O3. Pada titrasi ini digunakan indicator amilum yang berwarna biru dalam larutan I2. Titik akhir titrasi ditandai dengan hilangnya warna biru dari amilum.
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah
ρ =m/V
dengan
ρ adalah massa jenis,
m adalah massa,
V adalah volume.

D.  Alat dan Bahan    :
- Pipet gondok                        - Statif dan klem         - Timbangan               - larutan Na2S2O3 0,1 M
- pipet tetes                 - Buret                         - Bayclin                      - Indikator amilum
- pipet volumetrik        - Labu Erlenmeyer      - larutan KI 0,5 M      
- Gelas ukur                 - Labu takar                 - Aquades                   
- Corong                      - Gelas kimia               - larutan H2SO­4 2 M
E.  Urutan Kegiatan  :
1.      Menentukan Densitas Bayclin
a.       Menimbang labu takar dalam keadaan kosong (tanpa tutup)
b.      Mengisi labu takar sebanyak 100 ml bayclin lalu ditimbang.
c.       Mencatat data dan menghitung berat bayclin.
d.      Menghitung masa jenis bayclin.

2.      Memasang Buret
a.    Memasang buret pada statifnya,mencuci dengan larutan pencuci kemudian bilaslah dengan aquades dan selanjutnya larutan Na2S2O3.
b.     Memasukkan larutan standar Na2S2O3 0,1 M ke dalam buret di atas 35 ml.

3.      Mengencerkan
a.       Menuang bayclin ke dalam gelas kimia agar lebih mudah diambil sesuai ukuran.
b.      Menyedot 5 ml bayclin dengan menggunakan pipet volumetric.
c.       Memasukkan 5 ml bayclin ke dalam labu takar lalu menambahkan aquades hingga volumenya menjadi 100 ml.
d.      Menyedot 10 ml larutan bayclin yang sudah dibuat dengan pipet volumetric lalu memasukkannya ke dalam labu takar hingga 100 ml.
e.       Menyedot 10 ml larutan bayclin terakhir dengan pipet gondok dan memasukkannya ke dalam labu Erlenmeyer.
f.       Menambahkan 5 ml  larutan H2SO4 2 M dan 10 ml larutan KI 0,5 M dan menutup mulut erlenmeyer dengan kertas atau kaca arloji supaya I2 yang terbentuk tidak menguap. Warna larutan akan kuning kecoklatan.
g.       Menitrasikan campuran tersebut sampai pudar tapi warna tidak hilang. Menambahkan 2 tetes indikator amilum kemudian menggoyang-goyangkan sampai berwarna biru.
h.      Melanjutkan titrasi hingga warna biru tepat hilang.
i.        Mengulangi titrasi sampai beberapa kali supaya data percobaan lebih valid.

F.      Hasil Percobaan

Masa labu ukur (tanpa tutup)   : 57,6 gr
Masa labu ukur diisi pemutih 100 ml (tanpa tutup) : 167,7 gr
Masa pemutih  : 167,7 gr – 57,6 gr = 110,1 gr
Densitas : massa/ volume = 110,1 gr/ 100 ml = 1,101 gr/ml

Volume Na2S2O3
-mula-mula = 35 ml
-saat larutan memudar =35,5 ml – 35 ml = 0,5 ml
-saat akhir titrasi          = 37 ml – 35 ml = 2 ml

Tabel pengamatan
Titrasi ke
1
Volume Na2S2O3 yang terpakai (ml)
2        ml

G.    Analisis Data

·         Cairan pemutih harus diencerkan terlebih dahulu sebelum di titrasi agar perubahan yang terjadi selama reaksi dapat diamati dengan baik. Selain itu, agar larutan tidak membuat tangan menjadi gatal atau panas apabila terkena larutannya.
·         Asam sulfat berfungsi untuk member suasana asam karena reaksi hanya terjadi  jika suasana asam.
·         Larutan KI yang ditambahkan harus dibuat berlebihan agar:
-          I2 yang bereaksi dengan Na2S2O3 sesuai  yang diharapkan.
-          Sebagai pereduksi analat




·      Kadar NaClO dalam 100 cm3 larutan pemutih tersebut :

NaClO + 2 KI + H2SO4 → NaCl + K2SO4  + I2 + H2O

I2 + 2 Na2S2O3 → 2 NaI + Na2S4O6
     Na2S2O3     = 2 ml x 0,1 = 0,2 mmol
     I2                   = 0,1 mmol
     NaClO      = 0,1 mmol dalam 10 ml larutan bayclin ke 2
                      = 1 mmol dalam 10 ml larutan bayclin ke 1
                      = 10 mmol dalam 5 ml bayclin

Massa NaClO            = mol x Mr NaClO
= 10 mmol x 74,5
                      = 745 mgr
                      =0,745 gr
Massa Bayclin = ρ x v
                      = 1,101 gr/ ml x 5 ml
                      = 5,505 gr

Kadar NaClO =gr/gr bayclean x 100%
          =  0,745/5,505 x 100%
          = 13,53 %

·  Perbedaan kadar NaClO dari hasil perhitungan (13,53 %) dan label (5,25%.) dapat dimungkinkan karena beberapa hal, antara lain:
-Kesalahan paralaks saat melakukan pengamatan.
-Tidak standartnya kandungan bahan yang digunakan.
-Tidak sterilnya alat yang digunakan sehingga bahan lain dapat tercampur dengan bahan yang digunakan.
-Hanya adanya 1 data percobaan sehingga tidak dapat dibandingkan.
- Suasana larutan yang dititrasi belum sepenuhnya asam sehingga titrasi tidak berjalan secara optimum.

H.    Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, kadar NaClO adalah 13,53 %
Sedangkan dalam label  5 %

0 komentar:

Posting Komentar