Analisis
Percobaan Termokimia
Suhu
awal dan suhu akhir setiap kelompok berbeda karena
1. Perbedaan
takaran bahan yang digunakan tiap-tiap kelompok. Karena setiap kelompok hanya
mengira-ngira jumlah bahan yang digunakan.
2. Suhu
awal thermometer yang digunakan tidak standart / tidak sama.
3. Perbedaan
suhu tubuh siswa dan cara memegang tabung reaksi atau gelas Erlenmeyer. Karena
ada kemungkinan suhu tubuh ikut berperan dalam proses reaksi endoterm dan
eksoterm melalui tabung reaksi atau gelas Erlenmeyer yang dipegang siswa.
Reaksi-reaksi
yang terjadi:
Percobaan
1 : larutan gamping (CaCO3)
Alat :
-tabung reaksi
-termometer
Bahan :
-aquades
-gamping
-korek api
Hasil : -suhu awal larutan gamping 26,5 °C, tabung
reaksi terasa hangat, muncul gas.
-asap dari korek api yang berwarna putih
masuk ke dalam tabung sampai dasar tabung, setelah itu muncul endapan di dasar tabung, larutan menjadi berwarna
bening.
- suhu akhir larutan 27,5 °C dan gas di atas
larutan 28 °C
Reaksi
yang terjadi:
1.
Reaksi endoterm, karena suhu akhir larutan lebih tinggi dari pada suhu awal.
Dilihat dari hal itu berarti terjadi penyerapan panas pada sistem.
2.
Ada perubahan suhu yang terjadi pada larutan gamping.
3.
Muncul gas pada campuran gamping dan aquades.
4.
Muncul endapan pada dasar tabung
5.Terjadi
perubahan warna dari larutan keruh menjadi bening.
Percobaan
2 : larutan HCl dan logam Mg
Alat :
-tabung reaksi
-termometer
Bahan : -larutan
HCl
-logam Mg dipilin
-korek api
Hasil : -suhu awal HCl 27 °C
-muncul gas, sehingga
air terlihat berwarna putih setelah logam Mg yang terpilin dimasukan ke larutan.
Selain itu muncul asap putih dan tabung bagian bawah terasa hangat.
-api di korek langsung mati setelah
didekatkan pada ujung atas tabung dan menimbulkan suara letupan.
-logam Mg yang awalnya memiliki
goresan-goresan hitam menjadi berwarna silver.
-suhu akhir larutan 41 °C
Reaksi
yang terjadi:
1. Reaksi
endoterm, karena suhu akhir larutan lebih tinggi dari pada suhu awal. Dilihat
dari hal itu berarti terjadi penyerapan panas pada sistem.
2. Muncul
gas pada larutan sehingga air terlihat berwarna putih.
3. Muncul
asap putih pada permukaan campuran larutan HCl dan logam Mg.
4. Ada
perubahan suhu yang terjadi pada larutan.
5. Api
mati dan muncul suara letupan.
6. Terjadi
perubahan warna dari logam Mg.
Percobaan
3 : Soda kue dan asam sitrat
Alat : -tabung
erlenmeyer
-termometer
-balon
Bahan : -aquades
50 ml
-soda kue
-asam sitrat
Hasil : -suhu awal aquades 50 ml dicampur soda kue
24,5 °C
-setelah dicampur asam
sitrat, muncul gas dari butir-butir asam sitrat yang menyebabkan balon
menggelembung.
-suhu akhir larutan 23,5 °C
Reaksi
yang terjadi:
1. Reaksi
eksoterm, karena suhu akhir larutan lebih rendah dari pada suhu awal. Dilihat
dari hal itu berarti terjadi pelepasan panas pada sistem.
2. Muncul
gas pada larutan sehingga balon menggelembung.
3. Ada
perubahan suhu yang terjadi pada larutan.
Kemungkinan
yang terjadi mengapa gamping (CaCO3) yang digunakan bisa mati atau
tidak menyala lagi karena:
1. Sebelum
digunakan, gamping sudah bereaksi dengan zat-zat tertentu, contohnya terkena
air.
2. Ada
kesalahan saat proses produksi gamping di pabrik.
3. Siswa
salah mengambil gamping yang belum dibakar karena gamping harus dibakar sebelum
digunakan.
Kemungkinan
yang terjadi mengapa suhu kelompok satu dan dua pada percobaan cuka dan soda
kue berbeda antara lain karena:
1. Ada
urutan langkah-langkah percobaan yang berbeda.
2. Ada
zat atau bahan lain yang tercampur di salah satu kelompok.
3. Kesalahan
pembacaan suhu pada thermometer yang digunakan.
0 komentar:
Posting Komentar