Sabtu, 07 Oktober 2017

Melukis Indahnya Istiqomah dalam Bingkai Kokohnya Fitrah (2)


“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. At-Tirmidzi no. 2681)

Kajian Jelajah Hati
Tazkiyatun Nafs: Menyusun Kembali Serpihan Puzzle Kehidupan yang Masih Terserak
Sabtu, 7 Oktober 2017
Pukul 16.00 - 17.30 WIB
di Aula PPMi Darush Shalihat. Jl. Pandega Marta, Pogung Baru blok F77, Sinduadi, Mlati, Sleman, YK.
Ustadz Syatori Abdur Rauf

Melukis Indahnya Istiqomah dalam Bingkai Kokohnya Fitrah (2)

QS Al Anbiya: 83-92

Amalnya istiqomah akan lebih baik ketika dibingkai dengan kokohnya fitrah​ karena jika tidak hanya akan menjadi rutinitas.

Jika ada pengaruhnya maka istiqomah sementara jika tidak berpengaruh maka itu baru rutinitas.

Orang yang istiqomah adalah ahli kebaikan. Ahli ketika melakukan sesuatu tidak pakai lama maka itulah ahli kebaikan.

Ahli kebaikan pastilah ahli yaqin. Ahli yaqin adalah orang yang terus beramal baik hanya karena dan untuk cinta Alloh SWT semata. Sholat dhuha, tilawah, mengajar, dsb dilakukan hanya karena dan untuk cinta Alloh SWT. Alloh SWT menyukai perbuatan baik seperti menolong orang sehingga ahli yaqin melakukannya karena Alloh SWT.

Menjadi ahli yaqin perlu Rahmat Alloh SWT. Usaha kita untuk menjadi ahli yaqin adalah mencari Rahmat Alloh SWT. Tanda seseorang mendapat Rahmat Alloh SWT ada 3:
1. Layyinulqolbi/Lembutnya hati
2. Bahagia dalam kebaikan (bahagia setelah melakukan kebaikan).
3. Memahami dan merasakan apapun sebagai kasih sayang Alloh SWT

1. Layyinulqolbi: lembutnya hati
QS Ali Imran: 159
"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal."

Lembutnya hati menjadikan manusia kembali ke tabiat asli manusia, yang terbuat dari tanah, yaitu menerima.

Menerima bahwa apapun adalah pemberitahuan dari Alloh SWT agar kita berlaku baik. Orang lain bagi kita adalah cermin. Pada saat kita bercermin, jika kita bengkok maka kita bisa meluruskan diri kita. Jika cerminnya yang salah? maka jangan digunakan.

Menerima termasuk menerima keburukan. Keburukan adalah pintu kebaikan yang lebih baik dari pada kebaikan itu sendiri. Hal itu akan berlaku bagi yang sudah mendapat Rahmat Alloh SWT sehingga keburukan akan menjadi kebaikan baginya, contohnya bersabar dengan orang yang tidak baik, bersabar dengan keadaan yang kurang (kurang dari fisik, harta, dsb).

2. Bahagia dalam kebaikan (bahagia setelah melakukan kebaikan).
Rasa bahagia ada 2 macam:
-Rahmat Alloh SWT
Bahagianya kita dengan amal baik bukan karena sanggup menyelesaikannya tapi karena memahaminya sebagai pertanda Alloh SWT Merahmati kita.
-Bukan karena Rahmat Alloh SWT
Bahagia karena hal lain selain mengingat bahwa semua itu Rahmat dari Alloh SWT.

QS Yunus: 58
Katakanlah (Muhammad), "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan."

Jadikan tujuan melakukan sesuatu dengan alasan agar mendapat Rahmat Alloh SWT. Lakukanlah segala amal baik, bukan karena kita ingin menyelesaikannya, melainkan karena kita ingin bahagia bersama Alloh SWT.

3. Memahami dan merasakan apapun sebagai kasih sayang Alloh SWT
QS Al A'raf: 156
Dan tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sungguh, kami kembali (bertobat) kepada Engkau. (Allah) berfirman, "Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka, akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami."

Apapun adalah pintu surga yang Alloh SWT hadirkan untuk hamba-Nya

Ada 10 hal untuk mendapat Rahmat Alloh, beberapa diantaranya:
1. Amal disertai/dilakukan dengan sungguh-sungguh yaitu ketika melakukan sesuatu itu harus bersungguh-sungguh.
2. Lakukan dengan ikhlas
(Dilanjutkan di pertemuan berikutnya, insyaa Alloh)

Sudah baikkah diri kita?
Apa yang kita lakukan saat "air susu" kebaikan yang kita berikan ke orang lain berbalas "air tuba"?
Urusan kita bersikap baik dan orang lain bersikap tidak baik merupakan urusan masing-masing dengan Alloh SWT.

Part 1
http://dafvier.blogspot.com/2017/10/melukis-indahnya-istiqomah-dalam.html

0 komentar:

Posting Komentar