Kamis, 26 Oktober 2017

Virus Sepilis (Sekulerisme, Pluralisme, dan Liberalisme)

Oleh: Ustadzah Azizah Ummu Yasir
Mushola Teknik
23/7/2017

Nikmat terbesar adalah nikmat Islam dan nikmat Iman, dan nikmat memiliki keluarga Islam.

Banyak orang yang menginginkan hal itu. Mualaf merindukan orang tuanya bisa memeluk agama Islam.

Nikmat yang sering dilalaikan manusia adalah nikmat sehat. Nikmat memiliki mata, telinga, kaki, dsb.

Jika sudah menikah: Jangan keluar rumah tanpa izin suami. Jangan meninggalkan rumah tanpa mempersiapkan keperluan di rumah, makanan untuk anak, dsb.

Sekulerisme, Pluralisme, dan Liberalisme sudah diharamkan oleh Munas VII MUI tahun 2005.
Fatwa MUI No 7/MUNAS VII/MUI/11/2005

Paham Sekuler--> Liberalisme
Liberalisme masuk ke:
-Aqidah/Agama: pluralisme 
-Individu: pola hidup bebas
-Pendapat: terlalu bebas berpendapat
-Kepemilikan: sistem ekonomi kapitalis

Sekulerisme:
Takhayul, sinkretisme, dukun berbaju ustadz, intelektual yang keblinger.
Paham yang bertujuan untuk memisahkan urusan agama dari urusan negara.

Dalam Islam agama dan negara tidak boleh berpisah. Contoh: Erdogan pemimpin Turki.
Islam juga memerintahkan kita untuk tunduk pada ulil amri.

Sekulerisme mengejar dunia terus menerus. Celaka budak dinar, dan budak dirham, dan budak kain qithifah.

Pluralisme: paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif.

Alloh SWT yang Menurunkan Al Qur'an, hanya Islam yang benar dan Diridhoi Alloh SWT. Agama lain menyembah yang lain sehingga tidak bisa disamakan dengan Islam. Alloh SWT sudah Berfirman bahwa agama yang Diridhoi hanya Islam. Kebenaran milik Alloh SWT dan sudah disiarkan dengan diutusnya Nabi dan Rosul.

Konsep toleransi dalam Islam: membiarkan bukan ikut merayakan, untukmu agamamu untukku agamaku.

Individu-->pola hidup bebas
Sex bebas, LGBT, narkoba, dan minuman keras.

Liberalisme: paham yang berorientasi pada kebebasan individu.

Pendapat-->
Jilbab tidak wajib, kesetaraan gender, poliandri, baju yang minim.
Feminisme tidak boleh dalam Islam: ini merusak naluri seorang wanita, fitrah wanita berbeda dari laki-laki, dan fisik wanita berbeda dari laki-laki. Feminisme produk manusia dan produk manusia pasti memiliki kekurangan.
Manusia harus menghormati dirinya dan wanita, Islam memuliakan wanita.

Kepemilikan, sistem ekonomi kapitalis --> riba

Asas Liberalisme
1. Kebebasan
Liberal: bebas
JIL--> you can be good without god
Islam: sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Alloh SWT.
Islam dan liberal tidak mungkin bertemu.
2. Individualisme
Kemerdekaan pribadi: pragmatisme
3. Rasionalisme
Mempertuhankan akal dan memandang segala sesuatu hanya dengan perhitungan rasio.

Liberalisme menyelinap di dunia akademik
- suka mengatakan "jangan bawa-bawa agama"
- mudah menuduh orang radikal, intoleran, dan mengancam kebhinekaan padahal Islam tidak seperti itu dan itu dilakukan kelompok-kelompok yang pemahamannya salah
- saat ada kejadian tak sesuai Al Qur'an, malah Al Qur'an yang harus diubah agar sesuai kejadian dengan dalih para filsuf
- menstigma orang sholeh berpotensi melakukan kekerasan dan terorisme
- membolehkan pergaulan bebas dan LGBT

Tanya jawab:
1. Bagaimana membentengi diri dari paham-paham diatas?
Terus menerus belajar agama Islam dan ilmu syar'i, belajar ilmu syar'i dengan guru. Jika ada perselisihan, kembalikan pada Alloh SWT dan Rosulullah.
2. Mengapa paham-paham tersebut sering menjangkiti kaum intelektual?
Karena mereka berilmu tapi tidak beriman kepada Alloh SWT.
3. Bagaimana jika teman kita terjangkit paham-paham tersebut?
Teman yang baik tidak membiarkan temannya tersesat, masuk ke dalam paham yang tidak diridhoi oleh Alloh SWT. Kita harus mengingatkan.
4. Fitrah wanita di rumah, bagaimana jika belum menikah?
Wanita memiliki wali sehingga sebelum menikah ijinnya kepada walinya.

Kita harus selalu mengingat kematian.

5. Ada fenomena laki-laki tidak bekerja dan istrinya yg bekerja, bagaimana?
Ingatkan suami bahwa ia akan mempertanggungjawabkan semuanya kepada Alloh SWT.

0 komentar:

Posting Komentar